Dalam menangani pasien positif COVID-19, para petugas kesehatan menjadi garda terdepan. Berdasarkan data diambil dari United Nations Population Fund (UNFPA), perempuan mewakili 70 persen tenaga kerja sektor kesehatan dan sosial secara global. Dengan adanya pandemik COVID-19 seperti ini, maka perhatian khusus perlu diberikan pada bagaimana lingkungan kerja dapat mendukung agar tidak menimbulkan diskriminasi, memikirkan kesehatan seksual dan reproduksi serta kebutuhan psikososial mereka sebagai petugas kesehatan yang berada di garis depan.

Kebutuhan psikososial diantaranya adalah pada bagaimana masyarakat serta komunitas saling mendukung agar para tenaga kesehatan juga dapat melakukan pekerjaannya secara maksimal serta tidak ada diskriminasi bagi salah satu gender tertentu. Salah satu bentuk dukungan yang bisa kita berikan saat ini adalah secara disiplin mengikuti himbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing untuk memutus rantai penularan virus.

Bayangkan, bila masyarakat disiplin untuk mengikuti anjuran pemerintah dan petugas kesehatan dalam memutus rantai penularan virus, hal tersebut tentu sangat membantu para petugas kesehatan. Apalagi jika kita memiliki teman, keluarga, atau pasangan yang bekerja sebagai petugas kesehatan, kedisiplinan kita mengikuti anjuran pemerintah dan petugas kesehatan tentu dapat membantu meringankan beban mereka. Dengan dukungan semua pihak, para petugas kesehatan bisa meminimalisir stres karena beban kerja mereka yang sangat tinggi saat ini.

Baca juga: Pentingnya Self-Care bagi Petugas Kesehatan

Nah, berikut hal-hal yang dapat kita lakukan untuk membantu petugas kesehatan:

Perlakukan mereka sebagai manusia. Ingatlah bahwa para petugas kesehatan juga manusia dan memiliki keluarga serta rumah tempatnya pulang. Jika saat ini mereka belum mendapatkan tempat tinggal sementara dan terpaksa harus pulang ke rumah, maka tidak perlu mengucilkan mereka. Ingatlah bahwa sekecil apapun dukungan yang diberikan bisa menguatkan mereka pada kondisi seperti saat ini. Dukungan yang diberikan juga harus dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan keselamatan, martabat, dan hak-hak orang lain.

Libatkan perempuan dan anak perempuan di komunitas. Ingatlah bahwa situasi saat ini berpengaruh berbeda pada perempuan dan laki-laki, begitupula pada kelompok rentan lainnya. Ikut libatkan mereka dalam komunitas untuk membuat kebijakan dan strategi pengambilan keputusan menjadi sebuah langkah penting, karena kita bisa melihat perspektif yang berbeda serta tetap dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mungkin selama ini kita lupakan.

Dengarkan suara perempuan yang ada di garda terdepan. Termasuk para tenaga kesehatan serta mereka yang paling terkena dampak pandemik dalam kesiapsiagaan dan kebijakan respons atau praktik yang akan datang agar kebutuhan-kebutuhan penting juga terpenuhi. Coba ingatlah kembali sudah berapa banyak pernyataan ataupun kebijakan sampai saat ini yang hanya dikemukakan oleh laki-laki sehingga belum tentu dapat mewakili gender lainnya.

Peka terhadap kebutuhan orang lain, termasuk perempuan. Saat ini global sedang dibuat khawatir dan panik akan kondisi yang terjadi, sehingga terkadang kita lupa untuk peka terhadap kebutuhan orang lain, termasuk kebutuhan perempuan serta anak perempuan. Ketika kita peka terhadap kebutuhan orang lain, maka kita juga bisa menjadi bagian yang membantu para petugas kesehatan untuk memperhatikan orang-orang lain yang saat ini masih dalam pemantauan.

Baca juga: Bagaimana agar Tidak Panic Buying?

Disiplin ikuti anjuran dari ahli dan yang terpercaya. Kamu bisa membantu dengan memperhatikan anjuran dari ahli. Termasuk mencuci tangan dan melakukan physical distancing. Hindari juga mempercayai dan menyebarkan berita ke media sosial yang tidak dicek sebelumnya. Banyak sekali informasi yang tersedia di online platform yang tidak akurat, dilebih-lebihkan, dan ditambah dengan hal-hal yang tidak penting sehingga membuat masyarakat menjadi panik. Cek website atau portal berita yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi, atau bisa juga melalui WHO (World Health Organization) untuk menghentikan penyebaran rumor dan mitos terkait penyakit.

Periksa keadaan mental mereka. Hal sederhana seperti menanyakan kabar teman atau keluargamu yang bekerja sebagai petugas kesehatan bisa sangat membantu mereka yang sedang berjuang dalam kekacauan virus corona Mayoritas orang pasti akan menjawab mereka baik-baik saja, tetapi hal yang terpenting adalah membuat mereka sedikit teralihkan dan tetap positif, bisa dengan mengirimkan cerita, gambar, atau video lucu pada mereka. Kamu juga bisa menjadi pendengar keluh kesah mereka, hal tersebut bisa menjadi dukungan dan bisa menghibur mereka.

Hubungi dokter sebelum kamu pergi ke rumah sakit. Jika kamu merasa sakit atau tidak enak badan, tapi bukanlah sesuatu yang darurat, kamu bisa menghubungi doktermu atau melakukan perjanjian melalui telepon terlebih dahulu. Hal ini juga berlaku jika kamu memiliki gejala COVID 19 ringan, seperti batuk atau demam yang tidak terlalu tinggi. Pergi langsung ke unit gawat darurat ketika keadaanmu tidak terlalu darurat dapat menimbulkan beberapa masalah, seperti menghalangi sistem, menambah waktu menunggu orang yang memiliki penyakit kritis, menambah tingkat stres petugas kesehatan, dan bahkan bisa membuatmu tertular penyakit lain.

Berikan donasi ke badan amal yang membantu rumah sakit. Kamu bisa memberikan donasimu ke rumah sakit di daerahmu atau organisasai yang membuka donasi untuk membantu penanganan COVID 19. Kamu juga bisa memberikan vitamin, sanitizer, makanan ringan atau kebutuhan-kebutuhan penting lainnya.

Jangan membeli kebutuhan yang tidak penting. Sebagai masyarakat umum, kita tidak memerlukan peralatan pelindung, seperti masker N95, alat pelindung diri (APD), alat pernafasan, dan kacamata khusus. Para petugas kesehatan saat ini sedang kekurangan perelatan pelindung dan mereka lebih membutuhkannya, kita hanya perlu mengikuti nasihat dari petugas kesehatan saja.

Kirimkan makanan untuk mereka. Jika kamu memiliki keluarga, teman, atau pasangan yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, kamu bisa membuatkan makanan kesukaan mereka dan mengirimkannya melalui delivery atau ojek online. Hal tersebut sangat direkomendasikan karena akan sangat membantu mereka tetap terhidrasi dan mendapatkan nutrisi yang cukup. Kamu juga bisa tetap mengirimkan makanan untuk rumah sakit di daerahmu meskipun kamu tidak memiliki keluarga, teman ataupun kenalan yang bekerja sebagai pertugas kesehatan.

Jangan membuat mereka sebagai sumber berita pribadi. Para petugas kesehatan sudah lelah, baik fisik dan mental mereka. Jika kamu berencana menghubungi mereka, hindari pertanyaan terkait COVID 19. Hidup mereka sudah didominasi oleh virus, pertanyaan dan kerpihatinan. Buatlah hubungan yang bebas dari “corona virus”, kecuali jika mereka yang memulai pembicaraan tentang COVID 19.

Baca juga: Bagaimana Mengurangi Stres Ketika Bekerja dari Rumah

Berikan kenormalan. Jika kamu memiliki keluarga yang tinggal serumah atau pasangan yang bekerja sebagai petugas kesehatan, kamu bisa mengajak mereka untuk menonton TV bersama, mangajak mereka bermain permainan papan, atau membaca bersama. Aktifitas-aktifitas tersebut bisa menjadi pengingat bagi mereka kalau ada bagian dari dunia ini yang masih baik-baik saja.

Tunjukan rasa terima kasihmu. Terkadang hal sederhana seperti mengucapkan ”terima kasih sudah menyediakan waktumu dan selalu ada ketika aku membutuhkan” adalah hal yang paling berguna.

Anggap COVID 19 sebagai hal yang serius dan jangan dibuat bahan bercandaan. Lelucon memang penting, tapi mengakui kepelikan dari pandemic ini juga penting. Banyak orang yang berusaha meringankan situasi dengan lelucon, tapi juga banyak orang yang terdampak oleh Covid 19. Para petugas kesehatan sudah meluangkan waktu dan berupaya untuk menolong orang lain. Mereka juga merelakan kehilangan waktu bersama keluarga dan teman untuk memastikan pasien dan masyarakat tetap aman. Jika kamu tidak percaya betapa seriusnya yang terjadi saat ini, paling tidak jangan merehkan situasi.[]

 

by: Fairuz Nadia & Jane L. Pietra

Referensi:

www.huffpost.com/entry/how-to-support-health-care-workers-coronavirus_l_5e6f840ac5b6747ef121c749

www.today.com/health/how-help-during-coronavirus-ways-support-health-care-workers-t176257

COVID-19: A Gender Lens – Protecting Sexual and Reproductive Health and Rights, and Promoting Gender Equality. UNFPA. March 2020.