Sebagian besar dari kita mungkin sudah merasakan bekerja dari rumah beberapa hari atau beberapa minggu ini demi memperlambat penyebaran virus Covid 19. Kamu mungkin merasa senang ketika harus bekerja dari rumah karena kamu tidak harus berdesak-desakkan dengan orang lain di transportasi umum, bermacet-macetan di jalan, menghemat ongkos, dan bisa bekerja di lingkungan yang nyaman. Tapi berada di lingkungan rumah memberikan banyak gangguan yang dengan mudah membuat kita melakukan prokrastinasi dan malah tidak menyelesaikan pekerjaan kita.
Beberapa dari kita mungkin menghabiskan waktu berjam-jam membuka media sosial, membaca ulang email, persiapan bekerja yang ‘berlebihan’, atau mengerjakan pekerjaan lain yang bisa dilakukan dilain waktu. Jika kamu melakukan hal-hal tersebut, kamu tidak sendirian. Prokrastinasi adalah jebakan dan banyak dari kita yang masuk kedalam jebakan tersebut. Piers Steel, seorang peneliti, mengatakan kalau 95% melakukan prokrastinasi pada tingkat tertentu.
Baca juga: Self-care yang Bisa dilakukan Selama Masa Self-Isolation
Prokrastinasi berbeda dengan rasa malas. Prokrastinasi adalah sebuah proses aktif, kamu memilih melakukan hal lain dibandingkan melakukan hal seharusnya kamu lakukan. Sementara rasa malas adalah sebuah bentuk apati, tidak aktif dan ketidakinginan untuk melakukan sesuatu. Jika kita berprokrastinasi dalam waktu yang lama, kita bisa kehilangan motivasi dan merasa kecewa dengan pekerjaan kita, hingga dapat membuat kita depresi dan yang lebih parah, kita bahkan bisa kehilangan pekejaan. Lalu bagaimana caranya kita mengatasi prokrastinasi? Beberapa cara berikut mungkin bisa kamu lakukan:
- Kamu harus sadari terlebih dahulu kalau yang kamu lakukan adalah prokrastinasi. Jika kamu mengenyampingkan pekerjaan karena kamu memprioritaskan ulang pekerjaanmu atau jika kamu menunda pekerjaan karena ada alasan tertentu, artinya kamu tidaklah prokrastinasi. Tapi jika kamu menunda semua pekerjaan tanpa batas waktu yang jelas; mengalihkan fokus karena kamu ingin menghindari melakukan sesuatu; melakukan pekerjaan dengan prioritas yang rendah; menunggu mood yang baik atau waktu yang baik untuk mengerjakan pekerjaan, ya bisa jadi yang kamu lakukan adalah prokrastinasi.
- Cari alasan apa yang membuatmu melakukan prokrastinasi. Kamu perlu mengerti alasan mengapa kamu prokrastinasi sebelum kamu melawannya. Sebagai contohnya:
- Apakah kamu menghindari pekerjaan tertentu karena kamu merasa pekerjaan tersebut membosankan atau tidak menyenangkan? Jika iya, yang harus kamu lakukan adalah menyelesaikan pekerjaan tersebut secepatnya supaya kamu bisa melakukan pekerjaan lain yang bagimu lebih menyenangkan.
- Penyusunan yang tidak rapih, yang bisa kamu lakukan adalah membuat prioritas dengan to-do list dan membuat jadwal yang efektif. Alat-alat tersebut dapat membantumu menyusun pekerjaanmu berdasarkan prioritas dan deadline.
- Jika kamu memiliki keraguan akan kemampuan dirimu dan takut akan gagal, yang bisa kamu lakukan adalah singkirkan pekerjaanmu sementara dan lakukan pekerjaan yang kamu yakini kamu bisa selesaikan.
- Pengambilan keputusan yang buruk juga bisa membuat orang prokrastinasi. Jika kamu tidak bisa memutuskan apa yang akan kamu lakukan, kamu cenderung akan menunda pengambilan tindakan ketika kamu melakukan hal yang salah.
- Ambil strategi anti-prokrastinasi. Prokrastinasi adalah sebuah kebiasaan, artinya kamu mungkin tidak bisa menghilangkan kebiasaan tersebut dalam satu malam. Kebiasaan akan berhenti menjadi kebiasaan ketika kamu menghindari melakukan hal-hal tersebut. Cobalah strategi-strategi berikut sebanyak mungkin agar kemungkinan berhasil lebih besar:
- Maafkan dirimu karena sudah melakukan prokrastinasi. Penelitian menunjukkan kalau memaafkan diri sendiri dapat membantumu merasa lebih positif akan dirimu sendiri dan dapat mengurangi kemungkinan untuk melakukan prokrastinasi di masa depan.
- Komitmen pada pekerjaan. Fokus pada melakukan, bukan menghindari. Tulis pekerjaan-pekerjaan yang harus kamu selesaikan, dan tentukan waktu untuk melakukannya. Ini akan membantumu lebih proaktif dalam menyelesaikan pekerjaanmu.
- Janjikan dirimu hadiah. Jika kamu berhasil menyelesaikan pekerjaan yang sulit, berikan dirimu hadiah, misalnya dengan sepotong kue atau kopi dari coffee shop favoritmu. Dan pastikan kamu memperhatikan bagaimana rasanya sudah berhasil menyelesaikan sesuatu.
- Minta orang lain untuk mengecek dirimu. Tekanan dari orang lain atau dari teman biasanya berhasil. Jika kamu tidak memiliki orang lain untuk dimintai tolong, kamu bisa menggunakan aplikasi online yang tersedia, misalnya Procraster.
- Langsung kerjakan pekerjaan yang diberikan. Jangan biarkan pekerjaan menumpuk baru dikerjakan
- Ganti kata-kata di dalam dirimu. Ketika kamu dihadapkan pada pekerjaan, yang palng sering kamu katakan adalah “aku perlu” atau “aku harus” melakukan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat membuatmu merasa tidak berdaya dan malah akan membuatmu menyabotase dirimu sendiri. Gantilah dengan kata-kata “aku memilih untuk”, artinya kamu yang memiliki pekerjaan tersebut, dan dapat membuatmu memiliki banyak kontrol dalam mengerjakannya.
- Minimalkan ganguan dan buat rencana jika mendapat gangguan. Bekerja di rumah artinya kita harus menghadapi kemungkinan adanya gangguan yang bisa membuatmu melupakan pekerjaan. Atur dirimu untuk bekerja di ruang yang sunyi dan tidak terlalu sering dilewati oleh anggota keluarga di rumah. Atau jika kamu tinggal sendiri, telepon dari teman atau keluarga untuk mengajak mengobrol bisa memunculkan keinginan untuk berprokrastinasi. Jika hal tersebut terjadi, kamu bisa katakan pada mereka kalau kamu sedang bekerja saat ini dan akan menghubungi mereka kembali setelah pekerjaanmu selesai. Gangguan lain yang biasanya muncul saat bekerja di rumah adalah keinginan untuk membuka media sosial. Yang bisa kamu lakukan adalah mengontrol bagaimana dan kapan kamu boleh online untuk hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaanmu.
- Ubah suasana supaya tetap segar. Jika kamu merasa usahamu sia-sia, cobalah untuk mengganti suasana sepenuhnya. Mungkin kamu bisa sesekali berpindah tempat bekerja, contohnya jika kamu memiliki ruangan kerja sendiri di rumah, mungkin kamu bisa berpindah ke teras, coffee table, atau ruangan lain yang kamu miliki. Jika kamu tinggal di area dimana masih ada coffee shop atau restoran kecil yang masih buka dan tidak jauh dari rumahmu, sesekali bekerja di coffee shop atau restoran kecil dengan koneksi internet yang baik bisa menyegarkan kembali suasana dirimu. Cobalah mengganti suasana setidaknya satu minggu sekali untuk memberikan otakmu kesempatan untuk berada dalam mode bekerja dan menghilangkan rasa malah dari alam bawah sadarmu sampai akhir pekan.
- Carilah arti dari pekerjaanmu. Kurangnya perasaan positif terhadap pekerjaanmu juga bisa memberikan kontribusi pada prokrastinasi. Ketika kamu bekerja di rumah, kamu dikelilingi oleh hal-hal yang berarti bagi diirmu. Sebaliknya, pekerjaanmu akan terlihat kurang berarti. Perbedaan tersebut mungkin akan membuatmu kesulitan untuk tetap fokus dan produktif. Hal yang bisa kamu lakukan adalah mengingatkan diri sendiri mengenai pentingnya pekerjaanmu dan bernilai untukmu. Dengan melakukan langkah tersebut, dapat membantu menyeimbangkan kembali skala untuk meningkatkan perasaan positif terhadap pekerjaan dan mengurangi prokrastinasi ketika bekerja dari rumah.
by: Fairuz Nadia
Referensi:
www.thejakartapost.com/life/2020/03/31/working-from-home-here-are-five-ways-to-reduce-procrastination-and-be-productive.html
www.mindtools.com/pages/article/newHTE_96.htm
www.business.com/articles/coronavirus-procrastination-productivity-working-from-home/
0 Comments
Leave A Comment