Sebagian dari kita mungkin sudah familiar dengan istilah self-love. Bagi yang belum tau, self-love bisa dikatakan sebagai sebuah penerimaan yang dapat digambarkan sebagai sebuah rasa dukungan dan kepeduliaan yang tidak terbatas pada diri sendiri. Self-love juga bisa dilihat sebagai kesediaan kita untuk memenuhi kebutuhan diri, tidak memikirkan hal-hal yang menghakimi diri sendiri, dan melihat diri sebagai sesuatu yang berharga, baik, bernilai, dan berhak mendapatkan kebahagiaan.

Pertanyaannya, mengapa self-love sangat penting? Belajar mencintai diri sendiri sangat penting untuk hidup yang lebih bahagia dan lebih sehat dalam setiap aspek kehidupan. Self-love dapat mempengaruhi siapa yang akan kamu pilih sebagai pasangan hidupmu, bayangan yang kamu proyeksikan dalam bekerja, bagaimana kamu menyelesaikan pekerjaanmu, bagaimana kamu membesarkan anakmu, dan caramu berinteraksi dengan orang-orang disekitarmu dan bagaimana kamu menyelesaikan masalah yang ada di dalam hidupmu. Self-love merupakan salah satu komponen penting dari self-esteem. Berlatih self-love juga dapat mengurangi resiko mengembangkan isu kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan perfeksionis. Selain itu juga dapat meningkatkan optimisme dan dapat membantu mengurangi stres, terutama ketika berhadapan dengan berbagai tantangan hidup.

Baca juga: Kenali Kekerasan dalam Pacaran dan Cara Menghindarinya

Apa saja hal-hal yang dapat membuatmu kekurangan self-love? Kurangnya self-love adalah sesuatu yang dapat dikembangkan ketika kita masih anak-anak dan terbawa hingga dewasa. Tapi bisa juga sesuatu yang hadir hanya di masa dewasa. Kamu mungkin saja kurang self-love karena berbagai alasan atau kebiasaan. Bisa saja karena sikap dari orang lain disekitarmu, karena peristiwa traumatis dalam hidupmu, karena kurangnya contoh melakukan self-love yang baik, atau bisa karena bawaan cara berpikirmu. Beberapa perilaku negatif yang dapat berkontribusi dalam kurangnya self-love menurut Nasional Association for Self-esteem:

  • Aktifitas seksual yang dimulai terlalu dini
  • Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang
  • Self-harm
  • Gangguan makan

Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mulai mencintai dirimu sendiri:

  1. Be who you are. Tidak ada self-love tanpa keaslian (authenticity), kamu mugkin pernah mencoba menjadi berbagai banyak hal untuk orang lain hingga identitasmu terbentuk dengan sendirinya sesuai dengan harapan dan pesan dari orang lain. Konsekuensinya, kamu mungkin menjadi lupa siapa dirimu yang sebenarnya. Kejujuran akan siapa dirimu sebenarnya merupakan bagian dari keaslian, dirimu yang aneh, indah, dan mengasyikkan, tanpa mencoba menjadi berbeda. Hidup dengan keaslian bisa jadi tidak nyaman dan dibutuhkan keberanian untuk menghadapi reaksi dan respon dari orang lain yang mungkin tidak menerima siapa dirimu dan bagaimana kamu bersikap. Tetapi menjadi autentik berarti kamu tidak takut untuk menjadi dirimu sendiri dan berani berjalan di jalanmu sendiri.
  2. Align with your values. Nilai-nilai merupakan keyakinan terdalam yang kamu miliki tentang cara kamu hidup, membuat pilihan dan memutuskan sikap, yang biasanya berhubungan pada area seperti keluarga, pasangan, pengasuhan anak, pertemanan, kehidupan sosial, lingkungan, karir, rekreasi, edukasi, kesehatan, dan pandangan spiritual. Nilai-nilai tersebut biasanya didapat ketika kita masih kanak-kanak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh keluarga, yang dikenal sebagai benar atau salah, dan penting atau tidak penting. Selain itu juga ada nilai-nilai kemasyarakatan, yang didapat melalui orang yang kamu lihat atau yang bersosialisasi denganmu, media, iklan, dan media sosial, yang dapat mempengaruhi hal-hal apa saja yang kamu anggap penting. Setiap orang memiliki nilai-nilai yang mereka tetapkan dan yang memperlihatkan perilaku mereka. Contohnya, jika self-control adalah sebuah nilai penting untukmu, amu tidak akan membiarkan emosimu merajalela atau kamu tidak akan menghancurkan piring ketika berada dalam sebuah argumen.

Baca juga: Mengenal Relationship Red Flag

  1. Accept yourself. Setiap orang pasti memiliki kelemahan, kekurangan, dan tidak selalu menjadi yang terbaik atau menang dalam permainan kehidupan. Self-esteem biasanya hanya melihat pada sisi positif, sedangkan inner critic hanya melihat negatifnya saja. Tapi kamu adalah keduanya, cahaya dan bayangan. Self-acceptance tau gambar keseluruhan dirimu. Segala kualitas spesial dan menakjubkan yang kamu miliki dan juga semua yang hidup dalam bayanganmu. Ketika kamu mengacaukan sesuatu atau sedang mengalami saat-saat yang berat, jangan melabeli dirimu sebagai baik atau buruk. Terima dirimu apa adanya, kecuali kamu memang merasa butuh peningkatan.
  2. Stand firm. Jangan biarkan orang lain mengecilkanmu dam melemahkan nilai-nilaimu sebagai manusia. Pelecehan dan penyerangan dibuat untuk merusak self-worth Self-love bisa menjadi sulit untuk menopang waktu-waktu menantang yang penuh dengan ketakutan dan keraguaan pada diri sendiri. Tapi apapun yang orang lain lakukan, ketahuilah didalam hatimu kamu berhak merasa baik-baik saja menjadi dirimu sendiri. Berjanjilah kamu akan mengurus dirimu dengan cara adil, membantu, mendukung, perhatian pada apa yang kamu butuhkan, produktif, realistis dan penuh harapan. Pilih pikiran-pikiran dan sikap yang dapat membantumu menerima dirimu sendiri. Ketahu bahwa mencintai dirimu tanpa batas adalah fondasi untuk kedamaian batin, pemberdayaan pribadi dan kehidupan yang bermanfaat.

Baca juga: Self Love atau Narsistik?

Self-love bisa menjadi sesuatu yang buruk ketika kita melakukan secara berlebihan sehingga sudah menjurus ke narsistik. Perbedaan self-love dan narsistik dapat dilihat di sini.

by: Fairuz Nadia

 

Referensi:

https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/self-love

https://www.psychologicalhealthcare.com.au/blog/learn-how-to-self-love/

https://psychcentral.com/blog/why-you-need-to-cultivate-self-love/