Sering kali kita menyatakan “Gue udah stres banget!” untuk menggambarkan perasaan atas masalah yang tengah dihadapi. Ya, stres bisa menimpa siapa saja. Tetapi bila stres dikelola dengan baik tentu tidak begitu mengkhawatirkan.
Menurut Lazarus dan Folkman stres merupakan suatu kondisi yang muncul pada individu yang menganggap suatu kejadian sebagai suatu hal yang mengancam dan menyulitkan baginya. Sedangkan menurut Veithzal dan Deddy Mulyadi, stress merupakan suatu kondisi yang menciptakan ketidakseimbangan fisik dan psikis, hal tersebut akan mempengaruhi emosi dan proses berpikir. Stress merupakan respon adaptif seseorang terhadap rangsangan yang menempatkan tuntutan psikologis atau fisik secara berlebihan kepadanya. Menurut Moorhead dan Griffin, terdapat faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami stress, yaitu:
- Organisasi : Tempat kerja, tuntutan tugas, fisik, dan antar personal
- Individu : keluarga, ekonomi, dan masalah pribadi
- Lingkungan : Ketidakpastian ekonomi, politik, dan teknologi
Baca juga: (Terlihat) Bahagia Belum Tentu Bahagia
Ketiga faktor diatas merupakan hal yang sering kita jumpai dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu stres merupakan hal yang lumrah dan dapat terjadi oleh siapa saja dan kapan saja.
Nah, bicara tentang stres, ternyata tidak semua stres memiliki dampak buruk, loh? Ada juga jenis stres yang dampaknya justru memiliki manfaat yang baik buat manusia. Menurut Sarafino pada tahun 1998, terdapat dua jenis stres yang patut, kita ketahui, yaitu:
Eustress : Stres yang bersifat positif, bermanfaat dan konstruktif (bersifat membangun). Eustress memiliki dampak positif dan manfaatnya sangat baik untuk individu, seperti:
- Dapat membuat seseorang yang mengalami stress menjadi lebih kreatif
- Baik untuk sistem ketahanan tubuh
- Membuat lebih sehat dengan rajin berolahraga
- Menjaga orang-orang terkasih seperti anak dan keluarga
- Membuat seseorang menjadi lebih termotivasi
Distress : yaitu stres yang bersifat negatif, berbahaya dan destruktif (bersifat merusak). Distress merupakan stres yang berdampak negatif bagi individu seperti, kehilangan motivasi, menunda semua kegiatan, dan dampak lainnya yang mengganggu aktivitas sehari-hari individu.
Baca juga: Move On
Setelah mengetahui jenis-jenis stress, kira-kira yang manakah jenis stres yang Anda alami?
Seringkali kita melabeli diri kita mengalami stres, atau juga melabeli orang lain sedang mengalami stres tanpa tahu gejalanya. Nah, ada baiknya kita mengenali gejala stres, dan menurut Listia, gejala-gejala stres yang dialami seseorang meliputi:
- Gejala fisik: sakit kepala, sakit pinggang, susah tidur, selera makan menurun, sakit perut, dan hilangnya semangat
- Gejala emosi: gelisah, mudah marah, takut sedih, gugup, dan cemas.
- Gejala kognitif: sulit konsentrasi, mudah lupa, pikiran kacau, dan sulit membuat keputusan
- Gejala interpersonal: tidak peduli dengan lingkungan sekitar, minder, dan mudah menyalahkan orang lain.
- Gejala organisasi: malas untuk beraktivitas, ketergantungan dengan teman atau rekan, dan menurunnya prestasi dan produktivitas.
Jere Yates (dalam Rohmah, 2019), memberikan 8 nasihat umum untuk mengelola stres agar berdampak positif atau memiliki manfaat bagi individu yang mengalaminya, yaitu:
- Mempertahankan kesehatan fisik melalui olahraga teratur.
- Menerima diri sendiri seperti padanya yang berkaitan dengan kelebihan dan kelemahan diri, kesuksesan dan kegagalan diri.
- Tetap percaya diri, dan mempunyai teman untuk berbagi dalam kesusahan.
- Ambil sisi positif, serta gunakan pendekatan konstruktif dalam menghadapi masalah. Ini sama halnya dengan membiasakan diri untuk senantiasa menciptakan pikiran positif.
- Mempertahankan kehidupan sosial.
- Terlibat dalam aktivitas kreatif.
- Terlibat dan menciptakan kegiatan kerja yang penuh makna.
- Menerapkan metode-metode yang efektif untuk mengatasi stres. Metode-metodenya seperti pengendalian pikiran negatif, relaksasi, atau melalui religius.
Baca juga: Kekerasan Emosional
By: Erisca
Referensi
Hernisa. E. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Stress Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pt. Andalas Agrolestari Kabupaten Kuantan Singingi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Lazarus, S.R. & Folkman, S. (1984). Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer Publishing Company.
Listia, I. P. (2019). Peran sabar dalam mengatasi stres skripsi (studi terhadap mahasiswa jurusan tasawuf dan psikoterapi angkatan 2014 di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung). Skripsi. Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Rohma, M. (2019). Efektivitas Hipnoterapi Untuk Menurunkan Tingkat Stres Pada Remaja Di Upt Perlindungan Dan Pelayanan Sosial Asuhan Anak Trenggalek. Skripsi. Fakultas Ushuluddin, Adab, Dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Tulungagung
Sarafino, E.P. (1998). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions (3 th Edition). New York: John Wiley & Sons, Inc.
0 Comments
Leave A Comment