Di antara dari kita mungkin pernah makan berlebihan, terutama pada situasi tertentu, misalnya dalam suatu pesta yang berlimpah makanan lezat. Tapi, tahukah kamu? Makan berlebihan di setiap saat kemungkinan itu pertanda Binge Eating Disorder (BED). BED merupakan perilaku makan yang berlebihan tetapi tidak mengeluarkan kembali makanan yang telah dimakan.
Perilaku BED terjadi dengan cepat, seperti makan terlalu banyak hingga perut terasa penuh, makan dengan jumlah yang besar walaupun tidak merasa lapar, makan sendirian karena malu dengan porsi makan yang dikonsumsi, depresi, merasa bersalah setelah makan dan kepercayaan diri yang rendah. Kriteria di dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edisi ke-5 (DSM V) menjelaskan bahwa Individu dengan BED biasanya merasa tertekan terhadap makan berlebihan yang selalu dilakukan. Perilaku BED terjadi minimal 2 hari per minggu selama 6 bulan. Perilaku ini tidak diikuti dengan memuntahkan makanannya seperti bulimia (gangguan makan yang memiliki kecenderungan untuk memuntahkan lagi apa yang sudah dimakan). Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar hanyalah untuk menyenangkan perasaan dan pikiran sesaat saja, setelah itu individu dengan BED akan merasa bersalah.
Baca juga: Bagaimana Mengelola Stres dengan Baik dan Mendapatkan Dampak Positifnya?
Dampak dari Individu yang menderita BED biasanya mengalami;
- Kepercayaan diri rendah
- Perasaan tidak berdaya
- Tidak sebanding dengan orang lain
Mereka menggunakan makanan sebagai cara untuk mengatasi masalah yang terjadi di dalam hidup mereka. Banyak dari mereka yang berpikir bahwa makanan adalah sumber rasa nyaman atau penghilang stres. Dalam keadaan tertentu di kehidupan individu dapat juga menjadi faktor pendukung rendahnya kepercayaan diri pada penderita BED, kejadian berupa penghinaan terhadap bentuk tubuh, celaan verbal dari lingkungan sekitar, orang tua yang terlalu memikirkan berat badan anaknya, atau hidup di dalam lingkungan yang mempunyai standar kelangsingan atau kecantikan. Kebanyakan dari individu terutama perempuan merasa tertekan dengan pemikiran lingkungan atau masyarakat yang salah tentang ukuran dan berat badan yang ideal dan pola makan perempuan. Menurut penelitian yang dibuat oleh National Eating Disorder Association (NEDA) sekitar 30 juta orang di Amerika Serikat memiliki Eating Disorder dan 20 juta diantaranya adalah perempuan, perempuan sering dikaitkan dengan BED karena kerentanan dalam rasa tidak puas akan tubuh diri sendiri. Ketika sampai pada persepsi negatif tentang penampilan fisik atau tidak puas akan tubuh, tekanan sosial yang memegang kunci. Perempuan cenderung lebih rentan terhadap tekanan seperti itu, ini adalah sebab mengapa BED lebih banyak mempengaruhi perempuan daripada laki-laki.
Baca juga: Mengenal Anorexia Nervosa Serta Bagaimana Menyikapinya
Dari sebuah studi yang diterbitkan oleh BMC Psychiatry, mengenai dampak BED menunjukkan bahwa penderita BED mempunyai resiko besar untuk bunuh diri. Mereka merasa stres dan tidak sebanding dengan teman-temannya, mereka yang mempunyai berat badan lebih tinggi lah yang memiliki risiko tertinggi. Hasil studi tersebut menginformasikan, dari 14.497 responden di USA, menemukan bahwa di antara responden yang mempunyai riwayat BED sebesar 4%, 1/3 (34,2%) pernah berpikir untuk bunuh diri, 1/5 (18,6%) pernah mencoba untuk bunuh diri, dan 10,1% mengalami bunuh diri pada tahun lalu.
Lalu bagaimana cara untuk mengobati BED? Ada beberapa cara untuk mengobati BED, yaitu;
- Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Mengajarkan penderita BED untuk selalu mengingat makanan mereka dan mengubah kebiasaan makan yang tidak sehat, ini juga membantu mereka untuk mengubah reaksi terhadap situasi yang sulit.
- Interpersonal Psychotherapy (IPT)
Membantu penderita BED untuk melihat hubungan mereka dengan teman dan keluarga untuk membuat perubahan pada masalah.
- Drug Therapy
Bisa menggunakan antidepresan, tapi cara ini mungkin tidak semua orang bisa menggunakannya.
Jika kamu mempunyai gejala-gejala seperti di atas cobalah ke profesional untuk mengkonsultasikan apa yang kamu alami.[]
Baca juga: Gangguan Body Image pada Laki-laki
By: Nanda Novira
Referensi
https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1780
https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/binge-eating-disorder-compulsive-overeating
https://www.medicalnewstoday.com/articles/313466
0 Comments
Leave A Comment