Dalam konstruksi sosial tradisional, perempuan dilabeli sebagai orang yang penakut. Itu karena dalam konstruksi gender perempuan dianggap pihak yang lemah dibandingkan laki-laki. Sementara laki-laki dilabeli sebagai pemberani, dan dalam konstruksi gender laki-laki yang mendominasi ruang publik, sehingga tidak ada kamus takut bagi laki-laki. Tapi apakah benar demikian? Yang memiliki rasa takut hanya perempuan, dan laki-laki tidak?

Apa diantara kita ada yang pernah merasakan takut secara berlebihan terhadap sesuatu, atau karena harus melakukan sesuatu? Ya, itu disebut fobia spesifik, yang dapat menimpa laki-laki atau perempuan. Fobia spesifik ialah ketakutan yang tidak realistis atau ekstrem terhadap suatu situasi, objek, bahkan keadaan tertentu. Misalnya ada diantara kita yang takut pergi ke dokter, takut ketinggian, takut naik pesawat terbang, takut berada di dalam lift, takut kuman, takut laba-laba, dsb.

Baca juga: Stop Body Shaming

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Edisi ke-5 (DSM-V) membagi fobia spesifik menjadi lima kategori besar, yaitu;

  • Hewan: Serangga, ular, anjing
  • Natural Environment: Kegelapan, badai, ketinggian
  • Situasional: Ruang tertutup, elevator, terbang
  • Blood-Injection-Injury: Melihat darah, menerima suntikan atau menyuntik
  • Lain-lain: Muntah atau tersedak

Orang dengan fobia spesifik kebanyakan tahu jika mereka tidak punya alasan yang nyata mengapa mereka takut dengan hal itu dan tahu bahwa perilaku mereka sebenarnya tidak logis. Namun, mereka mungkin merasa tidak bisa berbuat apa-apa kalau sudah dihadapkan dengan ketakutannya, dan bahkan antisipasi yang dilakukannya pun bisa membuat kecemasan yang intens.

Baca juga: Mengapa Penting Mencintai Diri Sendiri?

Fobia spesifik dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi biasanya dimulai pada masa kecil atau remaja, dan gejalanya bisa seumur hidup. Kondisi ini mempengaruhi 7% hingga 9% orang Amerika, dan menurut DSM-5 terjadi dua kali lebih sering pada perempuan dibandingkan pada laki-laki. Sekitar 75% orang yang menderita fobia spesifik memiliki lebih dari satu, atau rata-rata pasien memiliki tiga fobia spesifik.

Ada lima simtom penderita fobia spesifik, yaitu:

  1. Rasa takut atau rasa cemas yang mendalam tentang objek atau situasi tertentu, yang bisa menyebabkan menangis, menjadi kaku tidak bisa bergerak, menggenggam tangan orang lain, atau melarikan diri dari situasi tersebut.
  2. Objek atau situasi yang selalu memprovokasi rasa takut atau rasa cemas.
  3. Individu secara terus menerus menghindari objek atau situasi tersebut
  4. Bahaya yang ditimbulkan oleh objek atau situasi tersebut tidak sebanding dengan rasa takut yang dialami.
  5. Fobia spesifik ini mengganggu kehidupan sehari-hari

Dalam beberapa kasus, dengan pemaparan objek atau situasi yang ditakuti (stimulus fobia) bisa menyebabkan panic attack. Pada anak-anak, fobia spesifik umumnya memicu tangisan, tantrum, kedinginan, atau ingin selalu menggenggam atau memeluk orang di sekitarnya.

Selain itu sebagian orang dengan fobia spesifik akan mengubah gaya hidup mereka untuk menghindari ketakutan mereka sebisa mungkin. Misal, orang dengan fobia spesifik pada binatang tertentu akan pindah ke daerah yang minim kehadiran hewan yang ditakuti.

Untuk diagnosis fobia spesifik, simtom setidaknya harus sudah berlangsung selama enam bulan dan bukan karena social anxiety, separation anxiety, agoraphobia, post-traumatic stress disorder, atau obsessive-compulsive disorder.

Baca juga: Toxic Masculinity

Penyebab dari fobia spesifik belum diketahui pastinya, tetapi faktor-faktor dan sifat-sifat kepribadian dapat meningkatkan risiko individu menderita fobia spesifik. Neurotisisme dan kekhawatiran yang terus menerus dan pikiran negatif juga meningkatkan risiko. Pengalaman tertentu juga bisa meningkatkan risiko, seperti memiliki orang tua yang terlalu protektif, kehilangan orang tua, pelecehan seksual atau fisik, dan trauma yang terkait dengan sesuatu yang spesifik. Penyebab lainnya seperti gen juga bisa, jika memiliki saudara dekat yang memiliki fobia spesifik maka kalian juga lebih cenderung memiliki fobia spesifik yang sama. Saat ini treatment yang dapat dilakukan ada cognitive-behavioral therapy (CBT), dengan CBT akan dibantu untuk mengubah pemikiran dan perilaku terhadap objek atau situasi yang ditakuti.

By: Nanda Novira

Referensi

https://pijarpsikologi.org/mengenal-lebih-dalam-mengenai-fobia/

https://www.psychologytoday.com/intl/conditions/specific-phobia

https://www.jurnalperempuan.org/wacana-feminis/seks-gender-dan-konstruksi-sosial