Menurut kamu apa sih relationship goals? Pergi berlibur dengan pasangan? Dibelikan barang yang cukup mewah? Makan malam romantis? atau pamer hubungan di sosial media? Relationship goals pada tiap pasangan tentunya berbeda-beda karena setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda juga.
Pada saat individu bertambah usia pasti mereka akan memikirkan untuk mempunyai hubungan yang serius. Pawelski, dalam bukunya menjelaskan bahwa tidak ada hubungan yang sempurna, dan setiap pasangan harus memikirkan apa yang membuat hubungannya berjalan dengan baik, bukan memikirkan tentang apa yang membuat hubungannya menjadi buruk. Menurutnya, “happily ever after” tidak terjadi begitu saja, tetapi hal yang membuat hubungan menjadi baik adalah kebiasaan sehat yang bisa membangun kebahagiaan dalam jangka yang panjang. Penting untuk memikirkan apa yang sudah kamu berikan dalam hubungan itu daripada apa yang kamu dapat dari hubungan itu.
Apa saja tanda-tanda kalau kamu sudah mencapai relationship goals? Menurut Andrea Bonior, ada 13 tanda yang bisa menggambarkan bahwa kamu sudah mencapai relationship goals, yaitu;
Trust
Rasa percaya adalah salah satu cara untuk mencapai relationship goals, karena tanpa ada rasa percaya maka tidak akan ada dasar yang kuat untuk kamu membangun emotional intimacy dan potensi untuk tersakiti akan semakin besar. Tanpa ada rasa percaya kamu akan terus merasa tidak yakin apakah kamu dapat mengandalkan pasangan kamu.
Communication
Membangun komunikasi yang jujur dan penuh hormat mengenai hal yang sulit tidak datang tiba-tiba kepada setiap individu. Kamu mungkin sudah belajar memendam hal yang tidak mengenakan agar mempunyai hubungan yang baik atau hubungan yang terlihat sempurna, kamu juga mungkin tidak bisa mengakui kepada dirimu sendiri jika kamu merasa sedang susah. Tantangan yang lainnya adalah ketika kamu membuat sebuah konflik menjadi lebih besar dan berakhir bertengkar besar: kamu tidak bisa merasa tidak tersinggung atau jika kamu merasa terancam kamu akan mulai menyerang. Tidak ada masalahnya jika kamu merasa seperti ini tapi yang penting adalah bagaimana kamu menyelesaikannya, karena jika kamu mempunyai komunikasi yang kuat dan sehat adalah salah satu cara membangun hubungan yang baik.
Patience
Tidak ada satu individu pun yang bisa merasa sabar terus menerus, faktor-faktor seperti jika kamu kurang tidur, sedang stres, atau sedang sakit akan membuat kamu lebih mudah merasa gelisah di hidup kamu, itu lah bagian dari menjadi manusia. Tapi pasangan yang mempunyai hubungan sehat dan saling mencintai bisa membuat rasa damai, lebih luwes, dan dukungan dari pasangan jika salah satu dari mereka ada yang mengalami hal buruk atau sedang tidak baik. Jika pasangan merasa tidak sabar antara satu sama lain, biasanya akan menciptakan rasa dendam dan perhitungan, dimana saat pasangan memendam dan menghitung semua kesalahan yang pasangan itu lakukan. Mampu untuk menyesuaikan diri dengan pasanganmu di kehidupan sehari-hari mungkin dapat membuatmu merasa dicintai tanpa syarat.
Empathy
Dapat melihat perspektif orang lain sangat membantu dalam banyak kasus, tentang cara mengasuh anak, menjadi tetangga yang baik, bahkan membiarkan orang yang mendahuluimu ketika tengah berkendara di jalan raya. Hal seperti ini dapat dikatakan penting dengan seseorang yang kamu pilih sebagai pasanganmu. Apa kamu benar-benar bisa mencoba mengerti dan memahami perspektif pasanganmu, walaupun kamu tidak setuju dengan perspektifnya? Apakah rasa sakit mereka membuat kamu ingin membantu mereka untuk merasa lebih baik? Apakah kamu merasa senang dengan kemenangan mereka? Rasa empati sangat krusial untuk memiliki rasa cinta.
Attraction dan interest
Sepertinya tidak perlu dikatakan lagi bahwa rasa cinta harus menjadi bagian dari hubungan romantis yang sehat dan juga komitmen, kenyataannya kamu tidak perlu repot untuk memasukkannya ke dalam daftar utama. Tetapi hal yang lebih halus dibandingkan rasa cinta adalah bagaimana mengekspresikan rasa cinta dalam bentuk kasih sayang dan juga rasa minat yang tulus saling menyukai. Gerakan fisik yang menunjukkan kasih sayang seperti memeluk, mencium, dan sentuhan yang membuat rasa nyaman, bisa membantu menjaga setiap orang merasa nyaman dan aman pada hubungan mereka. Tidak ada kata cukup untuk gerakan fisik di dalam sebuah hubungan, selama pasangan merasa nyaman dengan bagaimana kebutuhan mereka terpenuhi. Ini juga berlaku pada physical intimacy, itu berarti kamu benar-benar tertarik dan menyukai satu sama lain, bahwa kamu benar-benar bersama karena rasa ketertarikan (bahkan jika tidak ada lagi rasa suka hanya dari fisiknya seperti pada awal hubungan) daripada sebuah kewajiban.
Flexibility
Penting bagi kedua pasangan untuk menunjukkan fleksibilitas di kehidupan sehari-hari dan pengambilan keputusan. Jika hanya salah satu pasangan yang melakukannya akan membuat ketidakseimbangan dan menjadi hubungan yang tidak sehat. Hubungan yang sehat kedua pasangan akan mencoba untuk menyesuaikan kebutuhan dengan perubahan dan pertumbuhan, positif dan negatif, yang mungkin terjadi pada hubungan yang sudah berjalan lama. Mereka dapat mengevaluasi pada pemahaman yang sama terutama dalam konflik, apa yang penting buat mereka dan bagaimana untuk memprioritaskannya. Pasangan yang tidak pernah melakukan hal ini untuk mencapai kebutuhan bersama akan berada di jalur yang berbeda sebelum mereka benar-benar menjalani hidup bersama.
Appreciation
Hasil penelitian mengenai pentingnya rasa terima kasih dalam suatu hubungan menunjukkan bahwa dengan rasa terima kasih kamu akan merasa lebih bahagia dan aman dengan pasanganmu. Semakin kamu merasakan terima kasih itu, semakin juga kamu merasa dihargai sebagai diri kamu di hubunganmu, dan juga meningkatkan kesejahteraan hubungan. Ungkapan terima kasih dan sedikit penghargaan dapat meningkatkan kepuasan di dalam hubungan. Jika kamu berpikir tidak masalah apakah kamu mengatakan terima kasih untuk hal yang pasanganmu lakukan maka coba dipikirkan lagi, dan yang bisa menjadi pertimbangan juga perasaan negatif yang kita semua miliki ketika melihat kurang dapat penghargaan dari waktu ke waktu.
Room for Growth
Hubungan menjadi tidak seru bukan karena beberapa waktu telah berlalu, tetapi karena individu merasa tidak dapat berkembang, setiap individu ataupun pasangan tidak bisa mengharapkan bahwa mereka akan tetap sama seperti awal kamu mengetahuinya setelah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Harapan, ketakutan, tujuan, dan minat individu terus berkembang, hal ini sebenarnya adalah hal yang sangat baik. Sebuah hubungan seharusnya tidak berakhir atau menderita karena hal ini, selama kedua pasangan saling memberikan ruang untuk mereka tumbuh, dengan tidak saling mencoba untuk menegosiasikan pada diri mereka saat muda, dengan mencoba mempelajari apa yang penting bagi orang lain, dan juga dengan tidak menetapkan harapan yang tidak fleksibel.
Respect
Pada hubungan yang baik, seseorang berkomunikasi dengan satu sama lain dengan tidak merendahkan, atau meremehkan. Mereka menghargai waktu satu sama lain dan menghargai pendapat satu sama lain. Mereka saling melindungi privasi pasangannya dan tidak menggunakannya untuk bercandaan atau masak untuk pasangannya tanpa rasa pamrih. Ketika rasa hormat sudah mulai tidak ada dalam suatu hubungan maka akan menjadi jalan yang panjang dan melelahkan untuk membangunnya lagi, kerusakan dalam hubungan itu lebih mudah untuk dilakukan daripada diurungkan.
Reciprocity
Pada hubungan yang sehat, kamu dan pasanganmu akan melakukan sesuatu untuk satu sama lain disaat kalian membutuhkannya. Pada situasi yang ideal give and take akan menjadi sama dari waktu ke waktu, dan tidak ada pasangannya yang merasa kesal. Tetapi tentu saja jumlah give and take tidak sama di dalam setiap hubungan seperti; salah satu pasangan yang membutuhkan perawatan medis jangka panjang, pasangannya yang lebih senang mengasuh, atau pasangan yang mempunyai gangguan psikologis. Itu semua tidak apa-apa asalkan pasangan merasa nyaman dengan level give and take yang sudah dilakukan, dan mereka menemukan cara untuk memberikan sesuatu ke dalam hubungan dan juga ke pasangannya terutama emotional support saat mereka bisa memberikannya.
Healthy Conflict Resolution
Banyak penelitian telah menunjukkan fakta bahwa cara pasangan berargumen – atau tidak – dapat memprediksi banyak tentang kesuksesan hubungan mereka. Kita kebanyakan melihat budaya romansa yang ada di dalam budaya Amerika, seperti boy meet girl, boy loses girl, lalu boy gets girl back and live happy ever after, yang banyak terjadi di film populer. Pasangan yang menyembunyikan kekesalannya satu sama lain untuk menjaga ilusi sebuah hubungan yang sempurna mungkin jauh lebih buruk dibandingkan pasangan yang mengekspresikan emosi mereka dan mencoba menyelesaikannya saat masalah datang dan walaupun menyebabkan konflik. Singkatnya hubungan yang baik dimulai dengan mereka mampu membicarakannya dengan penuh hormat, empati dan pengertian.
Individuality dan Boundaries
Hal yang penting di dalam hubungan yang baik untuk mencapai relationship goals adalah dengan memberi kebebasan untuk menjalani hidup sendiri, terutama dalam hal persahabatan, hubungan profesional, dan hobi. Hubungan yang baik seperti diagram venn, ada tumpang tindih yang memadai untuk menjaga hubungan yang kuat, tetapi setiap orang memiliki aspek kehidupan masing-masing dan batas itu harus dihormati oleh keduanya.
Openness dan Honesty
Pasangan yang berbeda pasti memiliki tingkat keterbukaan yang berbeda juga, keterbukaan tentang harapan, impian dan bahkan detail hari kerja pasangan. Tetapi dimana pun kamu mempunyai batasan yang dibuat, penting untuk mempunyai kesamaan yang sama dan kejujuran itu mendasari segalanya. Pasangan yang menutupi diri mereka sebenarnya menyembunyikan realitas emosional atau mereka mencoba untuk membohongi pasangan mereka mengenai kebiasaan dan perilaku mereka dan ini membahayakan fondasi dasar kepercayaan yang dibutuhkan setiap hubungan.
Manfaat Relationship Goals Bagi Kesehatan Mental
Dari ke-13 poin di atas tentu memiliki sejumlah manfaat, di antaranya meminimalisir konflik dengan pasangan, atau bila terjadi konflik, karena relasi yang dibangun secara sehat maka penyelesaian konflik dapat diatasi secara sehat, dan menghindari cara-cara kekerasan. Lebih dari itu, manfaat dari relasi yang sehat tentu sangat baik untuk kesehatan mental kita, antara:
- Mengurangi Rasa Stres
- Memandang Diri Lebih Positif dan Bahagia
- Memperpanjang Umur
- Memberi Motivasi untuk Hidup Sehat
Bagaimana, bisa dilihat, kan? Ada begitu banyak manfaatnya dari relationship goals. Jadi, selamat mencoba, ya!
By: Nanda Novira
Referensi
https://www.inverse.com/article/62247-realistic-relationship-goals-psychology
https://www.sehatq.com/artikel/bukan-mesra-di-medsos-ini-tanda-relationship-goals-sesungguhnya
https://www.psychologytoday.com/us/blog/friendship-20/201812/what-does-healthy-relationship-look
https://www.alodokter.com/ini-dia-berbagai-manfaat-pacaran-untuk-kesehatan
0 Comments
Leave A Comment