Belum lama ini, Twitter dihebohkan dengan nama akun @m_fikris, yang menjadi korban dari orang yang memiliki fetish pada kain jarik. Pelaku berstatus sebagai mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di salah satu kota di Jawa Timur. Dalam melancarkan aksinya, pelaku mengirimkan pesan melalui direct message (DM) ke akun instagram calon korbannya, dimana dalam pesan tersebut pelaku mengaku tengah membuat penelitian, dan meminta tolong ke calon korban menjadi volunteer penelitiannya tersebut. Adapun korban yang ditarget pelaku adalah laki-laki, dan dalam aksinya, pelaku tidak hanya meminta para “korban” untuk menjadi volunteer, namun juga melakukan playing victim. Seperti misalnya apabila korban menolak untuk mengikuti perintahnya, maka pelaku akan mengeluarkan “jurus” yaitu ia mengalami suatu penyakit serius dan apabila keinginannya tidak dipenuhi maka akan menambah parah kondisinya tersebut. Selain itu ia juga kerap kali meminta korban untuk meminta maaf padahal korban tidak melakukan suatu kesalahan apapun.
Sampai saat ini sudah banyak korban yang akhirnya speak up. Sebelumnya mereka enggan untuk bersuara. Dari kasus di atas, mengingatkan penulis pada peristiwa dimana juga pernah menjadi “korban” dari fetishist yang memiliki fetish kaki perempuan. Perbedaannya, pada kasus yang dialami penulis, pelaku berkata jujur bahwa ia memiliki fetish kaki perempuan, dan pelaku juga menghargai apabila keberatan dan menolak.
Kata fetish pertama kali diciptakan oleh salah satu psikolog Perancis, Alfred Binet. Fetish seksual juga dapat melibatkan beberapa jenis tindakan seperti meminta seseorang untuk memakai pakaian tertentu saat berhubungan intim. Dilansir dari hipwee.com, bahwa riset yang dilakukan oleh Journal of Sex Research, mengatakan, kalau 1 dari 3 orang mengidap atau memiliki fetish. Selain itu, bahwa terdapat sangat banyak sekali macam-macam fetish, yakni sebanyak 549 macam.
Individu yang memiliki gangguan ini akan memiliki khayalan, dorongan, serta perilaku yang berulang dalam membangkitkan minat seksual mereka terhadap beberapa benda atau bagian tubuh tertentu. Fetishist sering tidak mendapatkan orgasme apabila tidak diiringi dengan fetish mereka. Seperti misalnya kaki, ketiak, pakaian dalam, dan lainnya. Namun banyak juga orang yang memenuhi fetishnya ini dengan cara yang mungkin orang lain pun tidak menyadari kalau hal tersebut adalah fetish.
Sebenarnya setiap orang memiliki ketertarikan atau fetish terhadap suatu bagian tubuh yang dianggap atraktif. Namun apakah hal tersebut adalah suatu gangguan? Jawabannya belum tentu. Akan menjadi gangguan jika hal tersebut sudah sampai mempengaruhi seseorang dalam hal fungsi normal seksual. Misalnya seseorang yang memiliki fetish stocking, maka apabila tidak ada stocking ia menjadi tidak terangsang.
Lalu bagaimana dampaknya terhadap para korban?
Seperti misalnya pada kasus yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, tentu saja tindakan yang dilakukan oleh pelaku memiliki dampak tersendiri bagi korbannya. Seperti trauma, dan bahkan mendapat bully dari orang lain. Mereka yang membully korban justru beranggapan kalau tindakan yang dilakukan oleh pelaku tidak seharusnya dibuka di media sosial, melainkan diselesaikan dengan pihak terkait. Ada salah satu korban menceritakan kalau dirinya mengalami trauma berat akibat perlakuan yang ia terima dari si pelaku. Ia mengaku kalau dirinya saat itu bertemu langsung dengan pelaku dan melakukan tindakan “bungkus” di kamar kos pelaku. Tak hanya dibungkus, ia juga diberikan pertanyaan yang menjurus ke arah seksualitas. Sampai saat ini ia pun masih mengalami trauma berat meskipun kejadian tersebut sudah terjadi selama berbulan-bulan. Meskipun begitu, banyak pula dukungan yang diberikan untuk korban agar mereka bisa melewati traumanya tersebut.
By: Safira Prabandani
Referensi
Hooley, J . M., Butcher, J . N., Nock, M. K., Mineka, S. (2018). Psikologi Abnormal Ed.17. Jakarta: Salemba Humanika
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/in-excess/201401/survival-the-fetish
https://twitter.com/m_fikris/status/1288434425261256705?s=20
https://tirto.id/arti-fetish-yang-muncul-di-thread-gilang-predator-fetish-kain-jarik-fUAM
0 Comments
Leave A Comment