Beberapa kali kita disuguhkan berita tentang pelanggar lalu lintas yang marah luar biasa karena tidak terima ditilang Polisi. Ada yang marah merusak kendaraannya sendiri sebagaimana yang pernah terjadi di Serpong, Tangerang (2019), hingga ada yang marah dan mengajak duel Polisi yang menilangnya (2020). Ya, ketidakmampuan mengelola amarah pada akhirnya akan berujung pada penyesalan.

Kontrol diri adalah kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur emosi, dan mengarahkan perilaku yang dapat membawa ke arah tindakan yang positif. Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan dorongan dari dalam dirinya. Setiap individu dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya tak terlepas dari self control untuk perencanaan, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan. Self control yang ada pada individu dapat dikembangkan dan digunakan selama proses kehidupan untuk menghadapi kondisi yang terdapat di sekelilingnya.

Baca juga: Tanda Kamu Mengalami Quarter Life Crisis

Apakah perlu seseorang memiliki self control? Seseorang yang memiliki self control yang baik, maka akan baik juga kondisi/keadaan individu. Self control adalah salah satu aspek yang perlu kita miliki. Dengan adanya self control kita mampu menghadapi dunia, godaan, rintangan kehidupan, hidup akan teratur sesuai dengan planning, mampu berkonsentrasi dalam bekerja/belajar, dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain, dan lebih bertanggung jawab. Tujuan utama dari self control yaitu memperoleh keberhasilan, kemajuan, dan kebahagian.

Aspek-Aspek Self Control:

Terdapat beberapa aspek-aspek self control yang kerap digunakan untuk mengukur kontrol diri seseorang agar memiliki self control yang baik, yaitu:

Behavioral control adalah kemampuan seorang individu dalam mengendalikan diri terhadap suatu peristiwa yang tidak menyenangkan. Behavior control terdiri dari 2 komponen yaitu kemampuan mengatur pelaksanaan dan kemampuan memodifikasi perilaku. Kemampuan mengatur pelaksanaan dapat mengarahkan dan menentukan siapa yang akan mengendalikan situasi atau keadaan pada saat itu. Sedangkan kemampuan memodifikasi perilaku merupakan kemampuan untuk mengetahui kapan situasi yang tidak menyenangkan akan muncul lalu menyikapinya dengan baik.

Baca juga: Bebaskan Dirimu dari Social Comparison

Cognitive control adalah kemampuan individu dalam mengendalikan diri untuk mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi dan menilai. Cognitive control terdiri dari dua komponen yaitu memperoleh informasi dan melakukan penilaian. Dengan informasi yang dimiliki oleh individu dapat mengantisipasi keadaan yang tidak menyenangkan tersebut meresponnya dengan berbagai pertimbangan. Sedangkan dengan melakukan penilaian individu menilai dan menafsirkan suatu peristiwa dengan cara memperhatikan sisi positif dan negatif, tetapi lebih cenderung ke sisi positif.

Decisional control adalah kemampuan individu dalam mengendalikan diri untuk memilih suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini individu. Decision control dapat membantu individu dalam menentukan pilihan, baik dengan adanya suatu kesempatan maupun kebebasan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.[]

Baca juga: Mengenal Social Comparison

By: Erisca Melia Safitri

 

Ed: FN, WS, JLP

 

Referensi

http://www.indopositive.org/2019/12/pengertian-kontrol-diri-self-control.html

https://positivepsychology.com/self-control-theory/

https://www.psychologytoday.com/intl/basics/self-control

https://www.kompasiana.com/lathiefaainy/5ae759bb5e137321b66182f2/perlukah-seseorang-memiliki-self-control

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/02/07/13235171/viral-seorang-pria-rusak-motornya-sendiri-di-bsd-karena-tolak-ditilang

https://news.detik.com/berita/d-4890743/pemobil-yang-ajak-duel-polisi-di-tol-angke-ditangkap