Di kehidupan masyarakat banyak orang yang harus berpura-pura untuk menjadi orang lain agar bisa diterima, kita sering dihadapkan dengan banyaknya norma dan aturan yang kadang menimbulkan ekspektasi masyarakat terhadap kita. Seperti seorang artis atau aktor yang harus berpura-pura menjadi orang lain didepan publik karena mereka harus menjaga ‘image’ sebagai seorang aktor atau artis. Tekanan yang dibebankan masyarakat mengharuskan kita agar dapat menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial. Bentuk atau ‘wujud’ diri kita yang kita tampilkan kepada lingkup sosial yang disebut persona, merupakan perwujudan self-awareness kita terhadap lingkungan sekitar. Self-awareness adalah bagaimana kita dapat memahami pola pikir, dan bagaimana pola pikir kita mempengaruhi tindakan yang kita ambil dan keadaan psikologis kita. Jika kita mempunyai self-awareness yang baik maka akan dapat lebih mengenali diri kita sendiri, dan kita dapat beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Persona merupakan bentuk adaptasi evolusioner yang kita lakukan dimana setiap individu memiliki kecenderungan untuk mengontrol perilaku dan citra individu di depan masyarakat. Dalam Bahasa latin arti dari persona adalah ‘topeng’. Topeng yang kita gunakan akan mengikuti situasi dan kondisi yang sedang dihadapi individu tersebut. Filosofi jepang mengatakan bahwa kita mempunyai 3 wajah atau topeng dimana topeng pertama digunakan untuk menghadapi dunia, topeng ini akan mencoba untuk mewujudkan sisi positif dalam diri individu. Topeng kedua ditunjukkan kepada orang-orang terdekat seperti keluarga dan sahabat. Topeng yang terakhir hanya ditujukan kepada diri individu sendiri dan tidak ada orang lain yang mengetahui topeng ketiga ini selain diri individu itu sendiri.

Ada 3 alasan kenapa persona sangat penting, yaitu:

  • Branding Diri

Agar dapat diterima oleh masyarakat sekitar kita harus mencoba untuk beradaptasi di lingkungan dan bisa memberikan kesan pertama yang baik.

 

  • Defense Mechanism 

 

Kita selalu berpikir bahwa masyarakat tidak akan menerima diri kita sebenarnya begitu saja, maka kita harus mempunyai mekanisme pertahanan diri (persona) untuk melindungi diri kita.

 

  • Self-fulfilling Prophecy

 

Persona sebenarnya adalah diri kita sendiri tetapi versi yang lebih baik (ideal self). Namun, menurut Carl Jung, persona juga bagian dari diri kita (true self) ibaratnya walaupun menggunakan topeng tetapi itu tetap bagian dari diri kita sendiri, karena topeng itu kita yang membuat atau menciptakan untuk kepentingan agar kita dapat beradaptasi di lingkungan sosial.

Persona atau topeng sudah sering dipersepsikan seperti sebuah kebohongan yang ditampilkan agar dapat diterima oleh masyarakat. Namun, persona yang dimiliki oleh individu juga bisa diinterpretasikan sebagai self-awareness akan potensi diri dan lingkungan sekitar. Mengontrol apa yang dapat diperlihatkan kepada masyarakat tentang diri dan menampilkan diri yang sebenarnya bukan hal yang buruk. Dapat disimpulkan bahwa penerimaan diri juga penting walaupun kita harus memperlihatkan diri kita kepada masyarakat menggunakan persona yang sudah kita buat. []

 

By: Nanda Novira

Ed: FN, WS, JLP

 

Referensi

https://www.psychologytoday.com/us/blog/click-here-happiness/201903/what-is-self-awareness-and-how-do-you-get-it

https://pijarpsikologi.org/persona-interpretasi-diri-yang-ideal-untuk-pemenuhan-ekspektasi-sosial/