Ketika kita mendengar kabar pelecehan atau kekerasan seksual di media massa atau media sosial, banyak pihak yang menyalahkan korban, seperti mempermasalahkan pakaian yang dikenakan oleh korban, atau menyalahkan mengapa keluar malam, sehingga hal tersebut dianggap “mengundang” orang melakukan pelecehan. Tapi, tahukah bahwa pernyataan-pernyataan yang menyalahkan korban sebenernya adalah mitos-mitos umum terkait pelecehan dan kekerasan seksual? Nah, berikut ini beberapa mitos-mitos umum pelecehan dan kekerasan seksua, termasuk mitos pelecehan seksual terkait dengan laki-laki:
Mitos : Perempuan yang memakai pakaian terbuka tandanya meminta untuk dilecehkan.
Fakta : Tidak ada satupun yang meminta ataupun berhak dilecehkan. Perempuan berpakaian untuk merasa nyaman dan menarik. Pelaku bertanggung jawab atas perilaku mereka.
Mitos : Laki-laki tidak bisa dilecehkan.
Fakta : 1 dari 20 laki-laki dan 1 dari 5 perempuan di Australia diatas usia 15 tahun akan mengalami kekerasan seksual di dalam hidup mereka.
Mitos : Kebanyakan pelecehan seksual terjadi pada malam hari di tempat gelap jauh dari orang lain.
Fakta : Banyak pelecehan seksual yang terjadi di siang hari dan sering terjadi di rumah.
Mitos : Laki-laki tidak bisa mengalami kekerasan seksual dari perempuan.
Fakta : Meskipun biasanya laki-laki mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh laki-laki, beberapa laki-laki mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh perempuan.
Mitos : Laki-laki yang melecehkan laki-laki lain adalah gay.
Fakta : Laki-laki yang melakukan pelecehan terhadap laki-laki lain biasanya adalah laki-laki straight dan bisa saja sedang menjalin hubungan dengan perempuan. Pelecehan seksual berhubungan dengan kekuatan dan kontrol, bukan ketertarikan seksual.
Mitos : Jika seseorang minum minuman beralkohol atau memakai obat-obatan berarti mereka “meminta” untuk dilecehkan.
Fakta : Berada dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan dapat menghalangi seseorang untuk memberikan consent atas perilaku atau kegiatan seksual dengan orang lain. Melakukan hubungan seks dengan seseorang yang tidak bisa memberikan consent karena mereka mabuk atau dibius adalah tindak kejahatan. Perlu diingat kalau minum minuman beralkohol dan memakai obat-obatan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan seseorang.
Mitos : Jika penis laki-laki menjadi tegang dan ejakulasi berarti dia menginginkan dan menikmati seks tersebut.
Fakta : Erection dan ejakulasi adalah reaksi normal tubuh karena adanya stimulus fisik dan hal tersebut tidak bisa dikontrol, jadi bukan berarti ia menginkan atau menikmati perilaku tersebut. Hubungan seksual tanpa consent adalah pelecehan seksual.
Mitos : Kebanyakan pelecehan seksual dilakukan oleh orang asing atau orang yang tidak dikenal.
Fakta : 8 dari 10 korban pelecehan seksual dilecehkan oleh orang yang sudah mereka kenal.
Mitos : Perempuan menikmati dilecehkan.
Fakta : Segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual adalah pengalaman yang mengerikan dan memalukan karena seseorang tidak memiliki kontrol atas apa yang terjadi. Tidak ada yang menikmati pengalaman seperti itu.
Mitos : Laki-laki melakukan pelecehan seksual karena mereka frustasi secara seksual atau tidak dapat mengontrol diri mereka.
Fakta : Mayoritas pelecehen seksual telah direncanakan dan tidak melibatkan hilangnya kontrol pada bagian pelaku.
Mitos : Jika seseorang tidak berteriak atau melawan atau tidak memiliki luka atau lebam, hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai pelecehan seksual.
Fakta : Meskipun apa yang mungkin kamu lihat di Televisi, sebagian besar orang tidak berteriak atau melawan. Hal ini karena mereka ketakutan dan menjadi tidak berdaya (freeze), dan merupakan reaksi yang umum.
Mitos : Laki-laki tidak mungkin melecehkan perempuan kecuali ia (laki-laki) memiliki senjata.
Fakta : Ketika seseorang berada dalam ketakutan akan disakiti atau dibunuh, mereka akan menyerah pada apapun yang dipaksakan pada mereka.
Mitos : Prostitut tidak bisa dilecehkan secara seksual
Fakta : Setiap orang berhak mengatakan tidak untuk perilaku seksual yang tidak mereka inginkan.
Mitos : Anak-anak yang berpakaian dewasa dan bersikap provokatif tandanya mereka meminta untuk dilecehkan.
Fakta : Penampilan dan perilaku anak-anak bukanlah alasan bagi perilaku pelaku pelecehan. Seorang anak, secara hukum, tidak mampu untuk memberikan consent untuk aktivitas seksual apapun dengan orang lain tidak peduli bagaimana mereka berpakaian dan bertindak. Tidak ada anak yang meminta atau berhak dilecehkan secara seksual.
Mitos : Beberapa anak-anak membiarkan pelaku melakukan tindak pelecehan untuk waktu yang lama karena mereka menyukainya.
Fakta : Seorang anak mungkin tidak memberitahu siapapun tentang tindak kekerasan dan pelecehan yang mereka terima karena banyak hal. Bisa karena pelaku mengancam mereka, atau mereka merasa malu atau mereka mungkin merasa bersalah. Terkadang mereka tidak melapor untuk membuat keluarga tetap bersama atau utuh.
Mitos : Kekerasan seksual pada anak atau remaja terjadi di dalam hubungan cinta.
Fakta : Orang yang mencintai anak-anak tidak akan melakukan hubungan seksual dengan mereka. Pelaku kekerasan seksual pada anak menggunakan ancaman, intimidasi dan manipulasi untuk menghentikan anak-anak melapor tentang kekerasan yang mereka alami. Ini dapat memberikan efek jangka panjang yang berbahaya pada fisik dan emosi mereka. Hal tersebut bukanlah cinta.
Mitos : Rohypnol digunakan untuk membubuhi minuman
Fakta : Kebanyakan kekerasan seksual yang melibatkan minuman menggunakan tambahan alkohol dan bukan obat-obatan.
Mitos : ‘Tidak (No)’ terkadang dapat berarti ‘iya (yes)’, perempuan terkadang bermain ‘hard to get’ .
Fakta : Tidak berarti tidak!
Mitos : Jika kamu membelikan seseorang makan malam maka kamu boleh berharap untuk orang tersebut melakukan hubungan seksual denganmu.
Fakta : Membelikan sesuatu untuk seseorang bukan berarti kamu harus melakukan hubungan seksual dengan mereka. Hubungan seksual tanpa consent adalah pelecehan seksual.
Mitos : Laki-laki yang mengalami pelecehan seksual adalah atau akan menjadi homoseksual.
Fakta : Orientasi seksual tidak berpengaruh atau dipengaruhi oleh pelecehan seksual. Baik homoseksual dan heteroseksual dapat menjadi korban pelecehan.
Mitos : Anak-anak yang mengalami kekerasan seksual akan menjadi pelaku.
Fakta : Mayoritas anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual tidak tumbuh menjadi pelaku.
Mitos : Melakukan hubungan seksual dengan istri atau pasangan adalah hak laki-laki.
Fakta :Memaksa perempuan manapun untuk berhubungan seksual atau melakukan tindakan seksual ketika mereka tidak mau adalah perilaku pelecehan seksual.
By: Fairuz Nadia
Referensi: https://healthywa.wa.gov.au/Articles/A_E/Common-myths-about-sexual-assault
0 Comments
Leave A Comment