Tempat Paling Berbahaya bukan Caracas di Venezuela karena tempat ini tidak sebesar kota
juga bukan lembah kematian di tengah gurun karena kamu bukan sedang berwisata
tidak perlu gas beracun dari dasar danau Nyos di Afrika Barat untuk membunuhmu di sini
iya, ancaman kematian bagi perempuan di negara-negara Amerika latin sangat tinggi
tapi di sini
di rumahmu sendiri
banyak perempuan
menghadapi maut
setiap hari

maut dalam air mendidih yang dimasak di dapur
dalam panas jeriken minyak tanah
di mata pisau yang bekilat mamantulkan tatapan malaikat pencabut nyawa
pada tajam sudut meja yang kerasnya melebihi kepala
dari jendela yang terbuka di ketinggian lantai dua puluh dua
bersama bantal empuk nan tebal dengan sarung putih yang menemani mimpi tanpa perlu lagi
terbangun
dengan tangan yang biasanya lembut membelai di atas tempat tidur

berbahagialah mereka yang tidak percaya
kalau rumah adalah tempat paling berbahaya
dari ketidakpedulian mereka
selalu muncul korban baru
yang pengakuannya dipertanyakan
disalahkan
dibungkam
lalu mati pelan-pelan
di rumah
yang katanya
aman

Karya ini merupakan kolaborasi Ros Aruna & Ika Vantiani untuk Yayasan Pulih. Karya yang bercerita tentang korban dan penyintas kekerasan ini dibuat dalam rangka peringatan #16HAKTP. (Karya 1 dari 6)