Peristiwa apa yang terlintas di benakmu pertama kali ketika diminta untuk mengingat atau menceritakan tentang masa kecilmu? Memori apakah yang paling membekas dalam ingatanmu? Apakah itu merupakan kenangan berharga yang tidak ingin kamu lupakan, atau justru kenangan buruk yang membuatmu justru ingin menyingkirkan ingatan tersebut? 

Setiap anak lahir dan tumbuh dalam lingkungan yang berbeda-beda. Anak-anak pun mempunyai pengalaman yang unik sesuai dengan bagaimana dan dimana ia tumbuh dalam suatu lingkungan tersebut. Pengalaman yang dialami pada masa anak-anak tidak hanya pengalaman menyenangkan saja, ada anak-anak yang harus terpaksa mengalami dan melewati pengalaman yang buruk. Hal ini dapat disebut sebagai peristiwa traumatis masa kecil atau childhood trauma. Childhood trauma atau trauma masa kecil adalah sebuah peristiwa menakutkan atau berbahaya yang dialami seorang anak yang menyakitkan secara emosional dan membuat anak dalam posisi tertekan, yang sering kali akan memberikan efek pada mental dan fisik dalam waktu jangka panjang. 

Sebuah studi yang dikemukakan oleh Copeland et. al., 2018, telah melakukan penelitian kepada 1.420 partisipan, ditemukan bahwa 30,9% anak pernah terpapar satu peristiwa traumatis, 22,5% diantaranya pernah terpapar dua peristiwa traumatis, dan 14,8% diantaranya pernah terpapar sebanyak tiga atau bahkan lebih. Peristiwa traumatis seperti apa yang banyak dialami oleh anak-anak? Terdapat beberapa peristiwa yang dapat memicu trauma psikologis pada anak diantaranya adalah kekerasan emosional, kekerasan fisik, pelecehan seksual, perceraian orang tua, kematian anggota keluarga atau orang terdekat, KDRT, dan tidak terpenuhinya kebutuhan fisik dan emosional.

Jika kita tidak menangani trauma masa kecil dengan tepat dan memilih untuk membiarkannya, akan terus terbawa sampai dewasa. Mungkin rasa trauma itu tidak selalu muncul , tetapi ia akan muncul ketika seseorang mengalami stress atau ketika mengalami sesuatu yang mengingatkan pada kejadian tersebut. Ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk memulihkan trauma masa kecil:

Fokus pada dirimu sendiri

Temukan tempat dimana kamu bisa tenang tanpa terganggu oleh apapun. Duduk dengan nyaman dan pejamkan matamu. Kemudian tarik napas dalam-dalam, fokus dan rasakan kesadaran kamu saat itu. Pusatkan pikiran kamu tanpa terganggu.

Ingat kembali memori masa lalu 

Coba pikirkan situasi yang membuatmu tidak nyaman akhir-akhir ini. Temukan sesuatu yang dapat memicu emosimu. Tinjau kembali apa yang terjadi saat itu sedetail mungkin, dan bayangkan dirimu kembali ke situasi sa. Rasakan perlahan-lahan.

Rasakan emosi yang telah kamu bangun

Selanjutnya, kembali tarik napas dalam-dalam sampai kamu kembali tenang. Saat itu, biarkan tubuhmu merasakan berbagai emosi yang muncul, dan perhatikan apakah terdapat respon dari tubuhmu (mungkin kesemutan, kepala sakit, sesak napas, dan lainnya).

Kenali emosi dan sensasi

Hubungkan emosi dengan setiap sensasi yang kamu rasakan. Seperti, apakah sesak yang kamu rasakan membuat kamu cemas? Coba fokus untuk merasakan dan mengenali sensasi yang kamu rasakan. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah memahami dirimu sendiri.

Cintai setiap emosi dan sensasi yang kamu rasakan

Ketika sedang melakukan pemulihan dari trauma, kamu harus bisa menerima semua yang kamu rasakan. Kamu dapat mencoba mengatakan bahwa kamu senang dapat merasakan berbagai emosi tersebut. Dengan begitu, kamu akan menyadari bahwa itu merupakan hal yang normal.

Rasakan dan lakukan

Tahap ini kamu harus tetap fokus pada emosi dan sensasi yang kamu rasakan. Jangan menahannya. Biarkan perasaan tersebut mengalir. Kemudian, biarkan tubuhmu merespon emosi dan sensasi tersebut. Jika kamu merasa ingin menangis, menangislah. Lakukan apapun yang mendorong emosi mu saat itu.

Ambil pesannya

Apakah emosi dan sensasi yang kamu rasakan sudah terhubung dengan peristiwa traumatis di masa lalu? Apakah di tahap ini kamu mulai menyadari beberapa hal yang membuat kamu memiliki batasan dalam diri sebagai akibat dari trauma masa kecil? Coba cermati baik-baik.

Berbagi dengan orang lain

Kamu bisa berbagi pengalaman tersebut kepada orang lain. Namun, jika kamu tidak nyaman, kamu bisa menuliskan apa yang kamu rasakan mengenai trauma masa kecil yang kamu alami.

Tulisan tersebut dapat dimulai dari apa yang menjadi pemicu awal dan bagaimana reaksimu saat itu serta tuliskan juga perasaan kamu saat ini. Mungkin terlihat sepele, tetapi bercerita atau menuliskan tentang pengalaman tersebut merupakan langkah penting untuk pemulihan. Dengan begitu, kamu pun bisa mengeluarkan semua emosi yang selama ini kamu pendam.

Lepaskan

Setelah semua yang kamu lakukan, saatnya untuk melepaskan semuanya. Kamu dapat membakar tulisan yang telah kamu buat atau membuang semua benda yang mengingatkanmu akan pengalaman traumatis tersebut.

Saat kamu mencoba melakukan proses di atas mungkin awalnya terasa tidak nyaman. Tapi, semua energi yang kamu keluarkan untuk melepas trauma akan terganti dengan energi yang lebih positif untuk membuat kehidupanmu lebih berorientasi kedepannya.

Jika beberapa hal tersebut dirasa kurang membantu, kamu bisa meminta bantuan profesional untuk memberikan penanganan bahkan terapi yang tepat untuk mengatasi trauma yang kamu alami.[]

By: Athira Salsabila Fauzie

Ed: WS

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/mindful-anger/201804/9-steps-healing-childhood-trauma-adult

https://www.nctsn.org/what-is-child-trauma

https://www.researchgate.net/publication/328894232_Association_of_Childhood_Trauma_Exposure_With_Adult_Psychiatric_Disorders_and_Functional_Outcomes

https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/memulihkan-trauma-masa-kecil/#gref