Seberapa sering kamu memainkan video game? Apakah memainkannya di masa senggang, hanya untuk meredakan kepenatan, atau justru memainkannya sepanjang waktu dan menjadikannya kegiatan sehari-hari? Ya, video game menjadi salah satu opsi yang sering dimainkan oleh banyak orang saat ini, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan beberapa orang merintis karir dalam dunia video game sebagai pembuat konten ataupun pemain game profesional. 

Seiring berjalannya waktu, banyak pihak, terutama para orangtua, atau pasangan gamer, mulai merasa khawatir dengan durasi panjang yang dihabiskan untuk bermain video games. Dalam survei yang dijalankan oleh ParentsTogether Foundation (2020; dalam Stevens, 2020), ditemukan kalau dari 3,000 orangtua yang ikut berpartisipasi dalam survei, 85% merasa khawatir dengan lama durasi anak-anak mereka bermain game online

Bisa dibayangkan, bila kecanduan bermain game memicu seseorang lupa akan tanggung jawabnya, terutama bila ia adalah seorang suami atau istri dan telah memiliki anak, selain ada tanggung jawab yang terganggu, juga berpotensi memicu persoalan dalam keluarga. 

Kecanduan video game atau Internet Gaming Disorder sendiri sebenarnya termasuk dalam kategori gangguan yang masih harus diteliti lebih lanjut oleh ahli-ahli psikologi sebelum dapat sepenuhnya dikategorikan sebagai sebuah gangguan, sebagaimana dikatakan dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition atau DSM-5 (American Psychiatric Association, 2013). Berbeda dengan pandangan DSM-5, dalam International Classification of Disease, Eleventh Revision atau ICD-11 yang dibuat oleh World Health Organization (WHO), terdapat kecanduan video game atau gaming disorder di dalam panduan tersebut (Stevens, 2020). 

Baca juga:  Anak Kecanduan Game, Bagaimana Mengatasinya?

Di dalam ICD-11, terdapat enam kriteria seseorang dapat dibilang memiliki Gaming Disorder (GD), yaitu sebagai berikut (dalam Saleh, 2018):

  • Susah mengontrol game (contohnya: sulit menyudahi game yang dimainkan, sering bermain game hingga lupa waktu).
  • Bertambahnya prioritas untuk bermain game dibandingkan aktivitas lain dalam kehidupan sehari-hari.
  • Tetap bermain game meskipun sudah mengetahui adanya konsekuensi negatif.
  • Bermain game menjadi aktivitas yang mendominasi jam bangun tidur individu.
  • Bermain game mengganggu pola tidur dan kebugaran fisik individu.
  • Durasi gangguan game harus bertahan hingga 12 bulan.

Lalu, dampak apakah yang bisa dimiliki individu yang kecanduan bermain video game? Beberapa dampak negatif yang dianggap berbahaya menurut Hartney (2020), adalah sebagai berikut:

  • Meningkatnya pemikiran agresif dan perilaku agresif, khususnya pada anak-anak di bawah usia 10 tahun.
  • Peningkatan risiko kejang akibat induksi cahaya, gangguan muskuloskeletal ekstremitas atas, dan peningkatan tingkat metabolisme. 
  • Berkurangnya keinginan untuk menjadi kooperatif dalam interaksi sosial.

Selain ketiga dampak negatif di atas, ada pula dampak negatif menurut Lal (2020), yaitu bagaimana seringnya bermain game bisa saja memunculkan masalah dalam hubungan seorang gamer, dimana kebiasaannya menghabiskan waktu bermain game mengabaikan dirinya dalam membangun hubungan yang hangat dan saling support dengan pasangannya.  

Baca juga: Kenali Kekerasan Emosional Pada Anak

Lalu bagaimana bila keduanya sama-sama kecanduan bermain game? Menurut Wallace (2019), hubungan dimana pasangan sama-sama memiliki hobi gaming dan memiliki durasi bermain yang sama-sama berlebihan, hubungan tersebut bisa saja menjadi tidak sehat karena waktu yang dihabiskan bersama hanya untuk bermain, dan komunikasi keduanya tetap kurang efektif. 

Selain dampak-dampak tersebut, hasil penelitian Farchakh, Haddad, Sacre, & et. al. (2020), menemukan adanya korelasi antara kecanduan video game dengan memori, perhatian, kemampuan kognitif, dan akademik di antara anak-anak sekolah.

Jika kalian sudah merasa khawatir dengan perilaku bermain game yang dimiliki, Stevens (2020), telah memberikan beberapa saran yang dapat digunakan untuk membantu memperbaiki perilaku gaming, yaitu:

  • Lebih memperhatikan waktu ketika sedang bermain game, dan pahami apakah waktu bermain game sudah sampai pada tahap mengganggu hubungan dengan orang lain, tanggung jawab, atau hobi lain.
  • Jika sulit untuk memantau waktu yang dihabiskan untuk bermain game, bisa mengambil waktu untuk istirahat dari gadget dengan menentukan waktu tanpa mengakses game, internet, atau video.
  • Mencoba untuk mencari hobi lain di luar bermain game, meski sulit pada masa pandemi, bisa mencoba mencari kegiatan lain untuk bersosialisasi tanpa game.
  • Harus memiliki upaya untuk keluar dari ruangan tertutup seperti berjemur di bawah sinar matahari dan berkebun.
  • Upaya untuk mulai mengurangi waktu dengan layar digital.

Bermain game tidak selamanya menyebabkan dampak negatif, dalam penelitian (Sifferlin, 2012), ditemukan 76% pasangan yang suka bermain game bersama merasa puas dengan hasil akhir bermain game. Individu yang gemar bermain game dengan keluarga juga ditemukan lebih bisa membangun kedekatan antar sesama. Bermain game bukanlah hal yang buruk, namun, kesulitan dalam manajemen waktu lah yang menjadi masalah utama, selama seseorang bisa memperhatikan waktu dan mengingat kalau hubungan dalam dunia nyata adalah prioritas, gaming bukanlah masalah yang sulit dihadapi (Wallace, 2019).

Perlu diingat kembali juga, penelitian lebih lanjut terkait adiksi terhadap game masih harus dilakukan. Menurut Janzik, Wehden, Reer, & Quandt (2020), bidang penelitian terhadap hal ini dapat lebih ditingkatkan dengan memperjelas bagaimana hasil penelitian sebelumnya didapatkan, bagaimana klasifikasi dalam beberapa manual ditentukan, dan dengan mendedikasikan penelitian kedepannya dengan tujuan memberikan hasil yang serentak dan tidak bias.[]

Baca juga: Apakah Keluarga Bisa Menjadi Toxic untuk Anak?

 

By:Fathia Rachma Aurelia Zahra Natadisastra

 

Ed: WS

 

Referensi

American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). https://doi.org/10.1176/appi.books.9780890425596

https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-red-light-district/201807/6-signs-gaming-disorder

https://www.psychologytoday.com/us/blog/mind-matters-menninger/202012/how-much-is-too-much-when-video-gaming-becomes-disorder

https://sci-hub.do/https://doi.org/10.1186/s13034-020-00353-3

https://sci-hub.do/https://doi.org/10.1007/978-3-658-28175-5_4

https://www.verywellmind.com/what-is-video-game-addiction-22333

https://www.healthygamer.gg/10-negative-effects-of-video-games/

https://www.headstuff.org/entertainment/gaming/are-video-games-negatively-affecting-marriages/

https://healthland.time.com/2012/02/16/is-online-gaming-messing-up-your-marriage/