“Aku seringkali kesulitan menolak permintaan orang lain karena takut kalau aku menolak dia akan menjauhiku.” – Anonym
Menolong orang lain memang merupakan hal yang baik. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan orang lain untuk keberlangsungan hidupnya. Tetapi, jika kita selalu berusaha untuk mendahulukan keperluan orang lain atau mulai muncul kekhawatiran tidak disukai oleh orang lain jika tidak menolong masih bisa disebut sebuah perbuatan yang baik? Atau kita termasuk people pleaser?
Menurut cambridge dictionary, People pleaser adalah seseorang yang sangat peduli jika orang lain menyukainya dan selalu berusaha agar orang lain menyukainya. People pleaser merupakan seseorang yang sangat berusaha untuk disukai oleh orang lain, sedangkan people pleasing merupakan sebuah tindakan atau upaya yang dilakukan untuk menyenangkan orang lain. Sederhananya, people pleaser adalah orang yang melakukan people pleasing.
People Pleasing adalah kebiasaan terlalu memikirkan pendapat orang lain dan mengandalkan dukungan serta pujian dari orang lain. Seorang people pleaser, melihat arti dirinya hanya berdasarkan kontribusi kepada orang lain. Mereka lebih sering mengutamakan kepentingan orang lain diatas kepentingan dirinya sendiri. Maka dari itu, Martin (2016) menggambarkan seorang people pleaser seperti sebuah “keset” karena mereka membiarkan semua orang berjalan di atasnya. Menurutnya, People pleasing adalah perilaku ekstrem yang dilakukan seseorang untuk membuat orang lain senang dengan mengabaikan dirinya sendiri.
Menjadi People pleaser dapat membawa dampak buruk bagi seseorang yang melakukannya, diantaranya adalah berkurangnya rasa percaya diri, kurangnya kemampuan untuk mengurus diri sendiri, sulit untuk menolak permintaan orang lain (dan menjadi terlalu sibuk sampai tidak punya waktu untuk diri sendiri), serta selalu merasa takut atau khawatir. Tal-Or (2010) menjelaskan bahwa jika seseorang selalu melakukan sesuatu untuk menyenangkan orang lain, maka memungkinkan orang tersebut kedepannya menjadi palsu terhadap perbuatannya.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi “People Pleasing” menurut Braiker (2002) :
- Berpikir sebelum menjawab permintaan seseorang,
Pertimbangkan terlebih dahulu, apakah kamu memang mampu dan mau melakukan hal yang diminta.
- Mengulang jawaban tidak atas permintaan tersebut
Jika kamu sudah berusaha mengataka ‘tidak’ tetapi dia masih merayumu, maka kamu perlu mencoba untuk mengulang penolakanmu sekali lagi.
- Tidak meminta maaf karena mengatakan ‘tidak’
Menentukan untuk menolak atau memenuhi permintaan orang lain adalah hak dirimu.
- Tidak memaksa diri untuk melakukan sesuatu
- Melakukan minimal 2 aktivitas yang disukai setiap hari
Cobalah untuk melakukan aktivitas yang membuat kamu senang.
- Membagi tugas dengan orang lain
Kenali dan akuilah kapasitas dari dirimu dan ingatlah bahwa tidak semua hal harus kamu yang melakukannya.
- Terakhir, Tidak melakukan semua tugas seorang diri hanya karena ingin hasilnya sempurna.
Selain itu menurut Seltzer (2008), people pleasing bisa dikurangi dengan menentukan batasan moral/prinsip hidup, melakukan sesuatu untuk orang lain karena memang peduli dan bukan karena takut dibuang dan diabaikan oleh orang tersebut, dan menghentikan hubungan dengan orang yang toxic, siapapun itu (keluarga, teman dekat).
By: Asma Nur Azizah
Sumber :
Braiker, H. B. (2002). The disease to please. New York: McGraw Hill Professional.
Cambridge. (n.d.). Meaning of people pleaser in english. Retrieved from Cambridge Dictionary: https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/people-pleaser
Lancer, D. (2016). Are you a people pleaser? Retrieved from Psych Central: https://psychcentral.com/lib/are-you-a-people-pleaser#1
Martin, S. (2016). Your Guide to Understanding People-Pleasing & Codependency. Retrieved from Sharon Martin Counseling: https://sharonmartincounseling.com/wp-content/uploads/2016/09/Codependency-Guide.pdf
Seltzer, L. F. (2008, July 22). From parent-pleasing to people-pleasing (Part 1 of 3). Retrieved from Psychology Today: https://www.psychologytoday.com/us/blog/evolution-the-self/200807/parent-pleasing-people-pleasing-part-1-3
Tal-Or, N. (2010). Indirect Ingratiation: Pleasing People by Associating Them with Successful Others and by Praising Their Associates. Human Communication Research.
0 Comments
Leave A Comment