Menjalin hubungan percintaan umumnya akan diakhiri dengan pernikahan. Data pernikahan menurun selama 10 tahun terakhir. Hal ini dicatat oleh Badan Pusat Statistik dalam (Katadata, 2022) tahun 2021 ada 1,74 juta pernikahan dimana tahun 2020 ada 1,79 juta pernikahan. Sementara pada tahun 2011, ada 2,31 juta pernikahan.
Beberapa alasan yang dipilih orang untuk tidak menikah. Dalam (Bisnis.com, 2021), ada 8 alasan orang memilih untuk tidak menikah dikarenakan menghargai kebebasan, memiliki tujuan lain, suka melajang, takut gagasan untuk menetap, tidak merasa terikat tradisi, mengasosiasikan pernikahan dengan kenangan negatif, tidak percaya monogami, dan takut perubahan. Sementara, ada alasan mengapa memilih menikah. Dari Pew Research Center tahun 2010 dalam (Kirana, 2020) orang menikah karena cinta, komitmen, persahabatan, memiliki anak dan stabilitas finansial.
Membahas perceraian sering kali dikaitkan pula dengan pernikahan pula. Begitu pula sebaliknya, membahas pernikahan dikaitkan dengan perceraian. Dasar dari kedua hal tersebut kesiapan secara psikologis. Menurut (Aini & Afdal, 2020) salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka perceraian adalah mempersiapkan diri dalam menghadapi pernikahan.
Menurut Carrol dkk dalam (Mawaddah et al., 2019) kesiapan menikah adalah suatu proses pengembangan kompetensi interpersonal dengan membuat keputusan untuk menikah. Kesiapan menikah terdiri dari enam aspek, yaitu kepatuhan norma, kapasitas keluarga, transisi peran, kompetensi interpersonal, kompetensi intrapersonal, dan pengalaman seksual.
Kesiapan menikah berbeda dengan persiapan menikah. Dalam artikel (Kesiapan Menikah vs Persiapan Pernikahan, 2015) kesiapan menikah terdiri dari kemampuan pasangan dalam komunikasi, pengaturan keuangan, kesepakatan tentang pengasuhan anak, pembagian peran suami istri, kemampuan menerima latar belakang pasangan (suku, agama), kemampuan menjaga relasi dengan keluarga besar, kemampuan membagi waktu untuk berdua dan melaksanakan minat pribadi, kemampuan menghadapi perubahan pola hidup setelah menikah.
Selain kesiapan menikah tersebut, secara spesifik lainnya adalah kesiapan psikologis, karena dengan kesiapan psikologis, pasangan akan siap dalam menghadapi tantangan yang terjadi di dalam keluarga.
Kesiapan psikologis menurut teori Fower dan Olson dalam (Aini & Afdal, 2020) tentang aspek-aspek kesiapan pernikahan diantaranya idealistic distortion, personality issues, communication, conflict resolution, financial management, leisure activities, sexual relationship, children and parenting, family and friends, equalitarian roles, dan religious orientation. Dari aspek lain,
Kembali membahas judul, “Menikah bukan membeli kucing dalam karung”. Peribahasa “Membelu kucing dalam karung” diartikan di dalam (KBBI, n.d.) sebagai membeli sesuatu tidak dengan melihat barangnya. Dengan kata lain, tidak mengenal dengan jelas barang tersebut. Kalau pun dikaitkan dengan pasangan, berarti belum kenal dengan jelas siapa orang tersebut, termasuk kepribadiannya dan kesiapannya dalam menikah tadi.
Jadi, sebelum memutuskan menikah, kita sebaiknya memperhatikan kesiapan fisik hingga kesiapan psikologis sebagai individu dewasa. Bukankan menikah perlu mengenali diri sendiri dan pasangan, sehingga dapat menggurangi konflik yang mungkin terjadi di dalam pernikahan?
Jika dirasa perlu berdiskusi lebih lanjut silakan komunikasikan dengan pasangan. Tujuannya agar dapat lebih mengenal dengan siapa yang akan bersanding dengan diri Anda di dalam pernikahan nanti. Dan jika dirasa mengalami kesulitan, silakan hubungan professional, seperti tokoh agama maupun professional (konselor pernikahan atau psikolog).[]
By: Octavia Putri, M. Psi., Psikolog
Sumber:
Aini, H., & Afdal, A. (2020). Analisis Kesiapan Psikologis Pasangan dalam Menghadapi Pernikahan. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia, 4(2), 136–146. https://doi.org/10.24036/4.24372
Bisnis.com. (2021). 8 Alasan Orang Pilih Tak Menikah. Tempo. https://gaya.tempo.co/read/1472766/8-alasan-orang-pilih-tak-menikah/full&view=ok
Katadata. (2022). Tren Pernikahan di Indonesia Kian Menurun dalam 10 Tahun Terakhir. Badan Pusat Statistik. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/26/tren-pernikahan-di-indonesia-kian-menurun-dalam-10-tahun-terakhir#:~:text=Laporan Statistik Indonesia mencatat ada,yakni 2%2C31 juta pernikahan.
KBBI. (n.d.). Arti Membeli Kucing Dalam Karung di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://kbbi.lektur.id/membeli-kucing-dalam-karung
Kesiapan Menikah vs Persiapan Pernikahan. (2015). Pschology.Binus. https://psychology.binus.ac.id/2015/06/23/kesiapan-menikah-vs-persiapan-pernikahan/
Kirana, F. A. (2020). Selain Cinta, Orang Menyebut 4 Hal Ini sebagai Alasan Menikah. Fimela.Com. https://www.fimela.com/lifestyle/read/4161581/selain-cinta-orang-menyebut-4-hal-ini-sebagai-alasan-menikah
Mawaddah, S., Safrina, L., Mawarpuri, M., & Faradina, S. (2019). Perbedaan Kesiapan Menikah Pada Dewasa Awal Ditinjau Dari Jenis Kelamin Di Banda Aceh. Empati, 8(1), 320–328.
0 Comments
Leave A Comment