Siapa sih yang merasa tidak pernah stress? Pekerjaan, sekolah, tugas hingga hubungan dapat membuat kita menjadi stress pada kehidupan sehari-hari! Stres adalah sesuatu yang tak terhindarkan, terlebih pada zaman modern saat ini. Stres mempengaruhi banyak sistem dalam diri kita, termasuk metabolisme, memori, dan sistem kekebalan tubuh. Meskipun biasanya dianggap sebagai respons negatif, stres sebenarnya merupakan salah satu proses kunci untuk memastikan kelangsungan hidup kita. Namun, ketika respons stres berulang kali dipicu sehingga individu terkena paparan konstan, stres dapat menjadi berbahaya untuk individu. Ketika dihadapkan dengan peristiwa yang membuat stres, individu melakukan upaya terkontrol untuk mengurangi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang dapat dipicu pada kondisi atau situasi tertentu.
Stres adalah situasi yang memicu respons biologis tertentu. Ketika kamu merasakan ancaman atau tantangan besar, bahan kimia dan hormon meningkat ke seluruh tubuhmu. Stres dapat memicu respons fight-or-flight. Dalam hal ini kamu dapat memilih untuk melawan stresor atau melarikan diri darinya. Dalam kata lain, stres bisa menjadi positif, seperti mendorongmu untuk mencari solusi dalam menghindari bahaya atau memenuhi deadline. Kita semua terkadang merasa stres, tetapi apa yang dianggap stres oleh satu orang mungkin sangat berbeda dari apa yang dianggap stres oleh orang lain. Tetapi stres harus bersifat sementara. Setelah seseorang melewati momen fight-or-flight, detak jantung dan pernapasan akan melambat dan otot akan rileks. Dalam waktu singkat, tubuh Anda akan kembali ke keadaan alaminya tanpa efek negatif yang berkepanjangan. Stres adalah reaksi normal terhadap tekanan sehari-hari, tetapi bisa menjadi tidak sehat jika mengganggu fungsi sehari-hari.
3 Tipe Stres
- Acute Stress (Stres Akut)
Stres akut merupakan hal normal yang terjadi pada semua orang. Ini adalah reaksi langsung tubuh terhadap situasi baru dan menantang. Selain itu, stres ini merupakan stres jangka pendek yang hilang dengan cepat. Stres akut paling sering disebabkan oleh pemikiran reaktif. Pikiran negatif mendominasi tentang situasi atau peristiwa yang baru saja terjadi, atau situasi, peristiwa, atau tuntutan yang akan datang dalam waktu dekat. Sebagai contoh ketika kamu menaiki sebuah wahana yang tinggi atau saat beradu argumen dengan seseorang. Setelah kondisi berbahaya tersebut berlalu, sistem tubuh akan kembali normal. Namun, stres akut yang berulang dapat menjadi sangat berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.
- Episodic Acute Sress (Stres Akut Episodik)
Stres akut episodik adalah ketika individu sering mengalami stres akut secara terus menerus. Seseorang yang sering mengalami stres akut, atau yang hidupnya sering disertai pemicu stres cenderung mengalami stres akut episodik. Jika individu mengalami stres akut episodik, mereka mungkin merasa seperti selalu di bawah tekanan atau sesuatu yang dilakukannya selalu salah. Hal ini bisa melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Kondisi ini mungkin terjadi jika kindividu sering merasa cemas dan khawatir tentang hal-hal yang diduga akan terjadi. Individu mungkin merasa bahwa hidupnya kacau dan selalu memiliki krisis yang berkelanjutan. Mereka selalu terburu-buru atau merasa tertekan. Stres akut episodik memerlukan intervensi pada banyak tingkatan. Perawatan ini membutuhkan bantuan profesional selama jangka waktu tertentu.
- Chronic Stress (Stres Kronis)
Ketika individu memiliki tingkat stres yang tinggi untuk waktu yang lama, maha hal tersebut termasuk kedalam stres kronis. Stres kronis adalah jenis stres yang paling berbahaya. Jika stres kronis dibiarkan tidak diobati dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini dapat secara signifikan merusak kesehatan fisik dan memperburuk kesehatan mental. Sebagai contoh, kondisi ekonomi yang kurang baik, lingkungan kerja yang buruk dan kekerasan dalam rumah tangga dapat menyebabkan stres kronis. Stres kronis juga dapat terjadi ketika seseorang merasa putus asa, tidak melihat jalan keluar dari penyebab stres, dan menyerah untuk mencari solusi. Individu dengan stres kronis memerlukan perawatan medis dan psikologis yang berkepanjangan yang mencakup manajemen perilaku dan stres.
Walaupun stres adalah bagian normal dari kehidupan, terlalu banyak stres jelas berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental seseorang. Dengan mengembangkan kebiasaan baik dan teknik manajemen stres, kita dapat mengurangi kemungkinan menderita dampak kesehatan jangka panjang dari stres. Jika kamu merasa tidak mampu untuk mengelola stres atau gejala terkait stres, penting untuk mendapatkan bantuan profesional. Ada banyak cara untuk mengelola stres, dan ada pula pelayanan tenaga profesional yang dapat membantu individu mengidentifikasi situasi, pikiran, dan perilaku yang berkontribusi terhadap stres dan kecemasan yang dialami.
By: Siti Chairunnisa
Referensi:
Freshwater, Shawna. (2018). 3 Types of Stress and Health Hazards. Retrieved from: https://spacioustherapy.com/3-types-stress-health-hazards/
Medline Plus. (n.d.). Stress and your health. Retrieved from: https://medlineplus.gov/ency/article/003211.htm#:~:text=Stress%20is%20a%20feeling%20of,danger%20or%20meet%20a%20deadline
Schneiderman, N., Ironson, G., Siegel, S. (2008). Stress and health: Psychological, behavioral, and biological determinants. Annual Review of Clinical Psychology, 1. https://doi.org/10.1146/annurev.clinpsy.1.102803.144141
The Healthline Editorial Team. (2020). Everything You Need To Know About Stress. Retrieved from: https://www.healthline.com/health/stress
Waters, Shonna. (2022). 3 types of stress and what you can do to fight them. Retrieved from: https://www.betterup.com/blog/types-of-stress
0 Comments
Leave A Comment