Perempuan telah banyak mengambil peranan yang bernilai ekonomi, bahkan tidak sedikit perempuan yang berpenghasilan untuk menafkahi keluarga. Tampaknya peranan perempuan sebagai pencari nafkah keluarga sudah cukup umum ditemukan. Namun coba kita lihat lebih dalam.

Dari penelitian Francine D. Blau dan Lawrence M. Kahn dari Cornell University (2016), dapat disimpulkan adanya kesenjangan gender dalam hal penghasilan ekonomi. Mereka menemukan bahwa kaum perempuan mendominasi pekerjaan-pekerjaan yang dibayar lebih rendah, seperti pada bidang pendidikan kanak-kanak (setara Taman Kanak-kanak atau tahun-tahun awal Sekolah Dasar) atau pekerjaan sosial, sementara kaum laki-laki mendominasi pekerjaan yang dibayar lebih tinggi. Padahal seorang perempuan memiliki potensi lebih dari hanya bergerak pada bidang-bidang terbatas itu saja. Jika seorang perempuan mendapatkan kesempatan dan didorong untuk lebih bebas mengeksplorasi serta mengembangkan dirinya, banyak bidang-bidang strategis lain yang dapat digeluti sebagai sarana aktualisasi diri perempuan serta bernilai ekonomi tinggi tentunya.

Baca juga: Mewujudkan Pemberdayaan Perempuan Melalui Peran serta Masyarakat

Hal ini dapat dilihat dari beberapa sosok perempuan yang sukses di beragam bidang yang notabene masih banyak didominansi oleh kaum laki-laki. Misalnya saja, Mentri Keuangan Indonesia saat ini yaitu Sri Mulyani, seorang ekonom kelas dunia dengan prestasi dalam bidang keuangan yang diakui dunia internasional. Sosok lainnya yang berkutat pada kebijakan publik ada nama yang sangat dikenal seperti Susi Pudjiastuti, Mentri Kelautan dan Perikanan, serta Tri Rismaharini, Gubernur Surabaya. Ada pula Veronica Linardi, pengusaha start up yang bergerak di bidang SDM. Selain itu kita mengenal deretan atlet nasional yang berprestasi internasional seperti Susi Susanti, Lilyana Natsir, Lisa Rumbewas, Alexandra Asmasoebrata, Lindswell Kwok dan banyak yang lainnya. Di bidang lainnya tercatat nama Rini Sugianto Chikita, seorang animator kelas dunia; Hairiah Kurniatun Hairiah Kurniatun merupakan profesor dalam bidang biologi tanah dan ekologi akar. Artinya, perempuan bisa berpartisipasi di banyak bidang jika saja lebih banyak dibuka kesempatan bagi mereka.

Baca juga: Karena Engkau Memang Istimewa

Keluarga sebagai pihak yang paling dekat, dapat memberikan dukungan-dukungan yang berarti agar perempuan dapat mengembangkan dirinya secara optimal. Bagaimana ya caranya, untuk menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung hal ini? Ketika ada perempuan bekerja dalam keluarga kita, kita dapat:

  • Menyempatkan diri untuk berdiskusi dan mendengarkan dinamikanya dalam bekerja sehingga ia merasa dihargai atas hasil kinerjanya.
  • Menawarkan pembagian peran menyelesaikan tugas-tugas rumah tangga (domestik) sehingga ia dapat berkonsentrasi dengan baik dalam pekerjaannya.
  • Mendukungnya untuk mengembangkan diri di bidang profesinya. Misalnya, mendukungnya untuk mencari beasiswa pendidikan yang lebih tinggi, berdiskusi mengenai pengelolaan pengasuhan anak ketika ia bertugas keluar kota, dsb
  • Berdiskusi mengenai isu-isu penting dalam pekerjaannya sehingga ia memiliki ruang untuk mengembangkan ide serta berkreasi dalam bidangnya

Baca juga: Mengapa Laki-laki Jauh dari Pekerjaan Rumah Tangga?

Dukungan keluarga kepada perempuan bekerja akan membantunya lebih yakin serta mampu mengembangkan dirinya secara optimal dalam bidang kerja yang digelutinya. Pengembangan diri ini akan mendukung peningkatan kualitas dirinya sebagai SDM kerja yang bernilai ekonomi tinggi. Perempuan juga bisa! Mari #MulaiDariSekarang mendukung mereka.

Penulis: Gisella Tani Pratiwi

https://inside.collegefactual.com/stories/the-most-popular-majors-for-women-men

https://hbr.org/2017/04/women-dominate-college-majors-that-lead-to-lower-paying-work

http://ftp.iza.org/dp9656.pdf