Dalam kurung waktu beberapa bulan, virus Covid-19 telah mengatur ulang hidup anak-anak dan keluarga di seluruh dunia. Sekolah di 130 negara telah ditutup, dan menghambat pendidikan lebih dari 1.2 milyar anak-anak. Banyak sekolah yang memiliki akses internet berpindah menggunakan sistem belajar online. Karena semakin banyak anak-anak yang beradapsi belajar dari rumah, sangat penting untuk membangun rutinitas yang sehat agar anak-anak dapat tetap semangat dan fokus. Anak-anak mencari petunjuk bagaimana merespon hal-hal yang tidak terduga dalam hidup dengan melihat orang dewasa di sekitar mereka. Hadiah penting yang dapat kita berikan pada anak-anak kita di masa yang penuh dengan stres ini adalah dengan memberikan contoh ketahanan, kebaikan, dan humor yang baik. Di bawah ini ada beberapa tips yang dapat membantu agar anak-anak kita tetap sehat dan mendapatkan hasil yang maksimal dari pembelajaran jarak jauh:

 

  • Membuat jadwal.

Lakukan rutinitas yang sudah ada atau bisa juga membuat yang baru. Bangun di pagi hari pada jam yang sama seperti ketika anak bersekolah: mandi, berpakaian, dan sarapan. Cobalah untuk membuat rutinitas dengan memasukkan program edukasi yang sesuai dengan usia anak yang dapat diikuti baik secara online, melalui televisi atau radio. Masukkan juga waktu untuk anak membaca dan bermain. Gunakan aktivitas sehari-hari sebagai kesempatan untuk anak belajar dan jangan lupa untuk merencanakan rutinitas-rutinitas tersebut bersama dengan anak.

Baca juga: Komitmen Pengasuhan Sehat di Masa Pandemi

Meskipun mendirikan rutinitas dan struktur sangat penting untuk anak-anak, tapi di masa-masa seperti ini kita perlu memperhatikan kalau beberapa anak memerlukan tingkat fleksibilitas yang berbeda-beda. Jika anak terlihat gelisah, kamu mungkin bisa mengganti pembelajaran dengan kegiatan yang lebih aktif. Jangan lupa kalau membuat rencana dan mengerjakan tugas rumah bersama sangat bagus untuk perkembangan fungsi motorik anak.

  • Siapkan tempat dimana anak dapat fokus mengerjakan tugas sekolahnya: meja, atau pojok yang tidak banyak gangguan.
  • Perlakukan sekolah online sama seperti belajar di sekolah: pekerjaan rumah dan kehadiran sangat penting
  • Pelan-pelan saja. Mulai dengan sesi belajar yang singkat dan buat semakin lama. Jika tujuannya adalah belajar selama 30-40 menit, maka mulai dengan 10 menit dan sedikit demi sedikit ditambah. Setiap sesi juga bisa mengkombinasikan belajar online dengan aktivitas offline atau olahraga kecil.
  • Tunjukan rasa hormat pada guru, mereka ditugaskan merubah sistem belajar menjadi pembelajaran jarak jauh dalam semalam.
  • Tetap terhubung. Meskipun saat ini anak tidak bisa bermain bersama teman-temannya, tapi anak masih tetap bisa terhubung dengan teman dan keluarga melalui telepon atau video call.
  • Berbicara secara terbuka. Dorong anak-anak untuk bertanya dan mengekspresikan perasaan mereka denganmu. Perlu diingat kalau anak mungkin memiliki reaksi berbeda terhadap stres, jadi bersabarlah dan cobalah mengerti mereka. Mulailah dengan mengajak anak untuk berbicara tentang isu yang sedang terjadi, cari tahu seberapa banyak hal telah mereka ketahui. Diskusikan tentang kebiasaan kebersihan yang baik, kamu bisa menggunakan kejadian sehari-hari untuk menguatkan pentingnya hal-hal seperti membersihkan tangan dengan bersih. Pastikan juga kamu berada di lingkungan yang aman dan biarkan anakmu berbicara dengan bebas. Gambar dan cerita juga bisa membantu untuk membuka diskusi.
  • Perhatikan dan terima perasaan anak. Cobalah untuk tidak mengecilkan atau menghindari kekhawatiran mereka. Pastikan kamu memperhatikan dan menerima perasaan mereka dan pastikan mereka kalau merasa takut terhadap hal sedang terjadi adalah alami. Tunjukkan juga kalau kamu mendengarkan mereka dengan memberikan perhatian penuh. Peringatkan juga mereka tentang berita palsu dan ingatkan mereka untuk mempercayai berita dari sumber yang terpercaya.
  • Jaga anak selama mereka online. Meningkatnya akses internet meningkatkan risiko pada keamanan, perlindungan dan privacy anak. Diskusikan tentang internet dengan anak sehingga mereka tahu cara kerja internet, apa yang perlu mereka waspadai, dan perilaku seperti apa yang sesuai dengan platform yang mereka gunakan, contohnya seperti video call. Buat peraturan bersama terkait bagaimana, kapan dan dimana internet boleh digunakan. Aktifkan kontrol orang tua pada perangkat mereka untuk meminimalisir risiko online, terutama pada anak yang lebih kecil. Kenali aplikasi online yang boleh dan pantas digunakan. Jangan lupa kalau anak-anak tidak perlu dan dibutuhkan untuk membagikan foto-foto mereka atau membagikan informasi pribadi mereka untuk mengakses belajar online.

Baca juga: Tips Bagi Orang Tua yang WFH dan Memiliki Anak

by: Fairuz Nadia

Referensi:

https://www.forbes.com/sites/unicefusa/2020/03/25/helping-children-adjust-to-remote-learning-during-the-covid-19-pandemic/#723137816a82

https://www.unicef.org/coronavirus/5-tips-help-keep-children-learning-during-covid-19-pandemic