Akibat tidak bijak menanggapi persoalan kesehatan mental seseorang, apalagi bila hal itu dilakukan di media nasional, tentu memiliki pengaruh tersendiri, baik pada yang bersangkutan secara langsung, ataupun audiens, terutama mereka yang memiliki atau pernah mengalami kesehatan mental yang tidak baik, maka hal itu tidak menutup kemungkinan akan berpotensi memicu trauma, dan penyintas merasa tidak dihargai atas perjuangannya bangkit dari keterpurukan.
Saat ini kita masih menghadapi realita adanya stigma atas perbedaan, baik secara fisik, jenis kelamin, profesi, status sosial, dan lainnya. Goffman (dalam Lukitasari, 2019) menjelaskan, stigma sebagai tanda untuk membedakan seseorang, seperti etnis, gender, dan berat badan. Stigma ini pun dijadikan senjata untuk merendahkan seseorang, dan tidak jarang stigma tersebut meningkatkan bentuk diskriminasi di lingkungan sekitar. Seperti yang kita tahu, dalam konteks kesehatan mental, stigma terkait isu kesehatan mental dan bentuk tubuh sangat melekat di masyarakat yang masih menganggap bahwa seseorang dengan kesehatan mental yang tidak baik sama dengan gila. Padahal hal itu sama sekali tidak benar!
Baca juga: Yuk, Sadari Pentingnya Kesehatan Mental dan Bagaimana Menanggapinya
Hal lain yang perlu kita fahami ialah, seseorang yang sedang mengalami atau pernah mengalami persoalan kesehatan mental, dilatari oleh beragam hal, dan tentunya setiap orang memiliki persoalan yang berbeda-beda, sehingga tawaran solusinya tidak bisa digeneralisir, apalagi dibanding-bandingkan dengan orang lain. Salah satu contoh, dalam konteks gender tradisional misalnya, perempuan yang bekerja mengalami persoalan beban ganda, stigma sebagai istri atau ibu yang tidak bertanggung jawab karena tetap bekerja walau sudah berkeluarga. Dari sana dapat kita, kelelahan mental akibat beban ganda, stigma keluarga besar dan lingkungan sekitar rumah, diskriminasi berbasis gender di tempat kerja, tidak bisa dibandingkan dengan laki-laki yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima, driver ojek online, dan lainnya.
Stigma negatif ini akan sangat berpengaruh terhadap individu yang sedang berjuang untuk menjaga kondisi kesehatan mentalnya. Dilansir dari jurnal Better Health, terdapat 6 dampak negatif stigma terhadap kondisi kesehatan mental seseorang:
- Muncul perasaan malu, putus asa, dan merasa terisolasi
- Enggan untuk meminta bantuan atau menjalani perawatan
- Kurangnya pemahaman dari keluarga, teman, atau orang sekitarnya
- Memiliki peluang kerja dan interaksi sosial yang sedikit
- Merasa terintimidasi, rentan terhadap kekerasan fisik atau pelecehan
- Memunculkan keraguan diri (self-doubt): muncul keyakinan bahwa ia tidak akan bisa mengatasi kondisi kesehatan mentalnya dan tidak mampu untuk mencapai apa yang diinginkan
Baca juga: Mencari Bantuan Kesehatan Mental
Perlu diketahui bahwa banyak sekali individu di lingkungan sekitar kita yang tanpa kita sadari sedang susah payah untuk menjaga kesehatan mentalnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa cara untuk menghindari diri menjadi pelaku stigma terkait kesehatan mental:
- Banyak membaca untuk mengedukasi diri sendiri terkait dengan berbagai macam penyakit mental
- Berhati-hati dalam bersikap dan berperilaku
- Berhati-hati dalam berbicara
- Tidak membanding-bandingkan seseorang yang mengalami persoalan kesehatan mental dengan yang lainnya
- Mengedukasi orang terdekat; sampaikan fakta dan sikap positif serta menentang mitos dan stereotip
- Fokus pada hal-hal positif
- Memberikan dukungan dan dorongan terhadap lingkungan sekitar
- Melibatkan semua individu dalam segala aktivitas; tidak membeda-bedakan seseorang hanya karena ia memiliki persoalan mental.
Baca juga: Merasa Sendiri di masa Pandemi: Kamu tidak Sendirian
Cara di atas dapat kita lakukan di kehidupan sehari-hari dan dapat dilakukan oleh siapapun tanpa memandang perbedaan, jenis kelamin, gender, ras, agama, ataupun status sosial. Penting bagi kita untuk membantu lingkungan sekitar kita yang sedang berjuang untuk kesehatan mentalnya. Yuk, menjadi individu yang positif dan peduli terhadap sesama.[]
By: Larasati Widya Putri
Ed: WS
Link:
0 Comments
Leave A Comment